Samarinda (ANTARA Kaltim) - Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Kalimantan Timur mengagendakan latihan ke luar negeri untuk mempersiapkan atlet menuju PON 2016 di Bandung, Jawa Barat.
Pelatih tinju Kaltim Carlos Renwarin di Samarinda, Selasa, mengatakan ada dua negara yang menjadi incaran yakni Australia dan Filipina.
"Di Darwin selain berlatih kita juga bisa mengikuti kejuaraan Arafura Games, sedangkan Filipina kita pilih karena negara tersebut punya talenta petinju berkualitas yang bisa dijadikan sparing latihan," kata Carlos.
Ia mengatakan bahwa program latihan ke luar negeri tersebut tetap akan disinkronkan dengan program pemusatan latihan daerah (Puslatda) KONI Kaltim yang akan digeber awal tahun 2016 mendatang.
"Makanya untuk uji coba tersebut kita agendakan sekitar bulan Mei 2016, yakni pada saat atlet membutuhkan lawan tanding yang berkualitas," jelasnya.
Carlos menilai bahwa persiapan yang dilakukan di Kaltim tidak akan bisa maksimal bila hanya mengandalkan sparing dengan atlet lokal.
Oleh sebab itu perlu adanya regulasi program latihan dengan atlet provinsi lain, dan juga atlet luar negeri yang punya kemampuan selevel dengan atlet nasional.
"Beberapa daerah lain juga mengagendakan latihan ke luar negeri, sebagai upaya pematangan teknik, fisik mental dan juga jam terbang atlet, sebelum mereka turun di pertandingan PON," papar Carol.
Ia berharap agenda latihan ke luar negeri tersebut mendapatkan restu dari KONI Kaltim, sehingga persiapan petinju Kaltim sebelum terjun ke PON bisa lebih opimal lagi.
"Kita ditargetkan 3 emas, makanya kita perlu persiapan yang bagus, untuk merealisasikan target tersebut," tegasnya.
Tinju Kaltim meloloskan 10 petinju untuk bertanding di PON 2016, delapan petinju meraih tiket melalui kejurnas Pra-PON 2015 di NTB, sedangkan 2 petinju Kaltim mendapatkan wild card PON 2016 karena berstatus sebagai atlet Pelatnas.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Pelatih tinju Kaltim Carlos Renwarin di Samarinda, Selasa, mengatakan ada dua negara yang menjadi incaran yakni Australia dan Filipina.
"Di Darwin selain berlatih kita juga bisa mengikuti kejuaraan Arafura Games, sedangkan Filipina kita pilih karena negara tersebut punya talenta petinju berkualitas yang bisa dijadikan sparing latihan," kata Carlos.
Ia mengatakan bahwa program latihan ke luar negeri tersebut tetap akan disinkronkan dengan program pemusatan latihan daerah (Puslatda) KONI Kaltim yang akan digeber awal tahun 2016 mendatang.
"Makanya untuk uji coba tersebut kita agendakan sekitar bulan Mei 2016, yakni pada saat atlet membutuhkan lawan tanding yang berkualitas," jelasnya.
Carlos menilai bahwa persiapan yang dilakukan di Kaltim tidak akan bisa maksimal bila hanya mengandalkan sparing dengan atlet lokal.
Oleh sebab itu perlu adanya regulasi program latihan dengan atlet provinsi lain, dan juga atlet luar negeri yang punya kemampuan selevel dengan atlet nasional.
"Beberapa daerah lain juga mengagendakan latihan ke luar negeri, sebagai upaya pematangan teknik, fisik mental dan juga jam terbang atlet, sebelum mereka turun di pertandingan PON," papar Carol.
Ia berharap agenda latihan ke luar negeri tersebut mendapatkan restu dari KONI Kaltim, sehingga persiapan petinju Kaltim sebelum terjun ke PON bisa lebih opimal lagi.
"Kita ditargetkan 3 emas, makanya kita perlu persiapan yang bagus, untuk merealisasikan target tersebut," tegasnya.
Tinju Kaltim meloloskan 10 petinju untuk bertanding di PON 2016, delapan petinju meraih tiket melalui kejurnas Pra-PON 2015 di NTB, sedangkan 2 petinju Kaltim mendapatkan wild card PON 2016 karena berstatus sebagai atlet Pelatnas.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015