Bontang (ANTARA Kaltim) - Ketua DPRD Bontang Kaharuddin Jaffar mengaku pengesahan APBD-P 2015 memang sedikit terlambat namun  bisa rampung dalam bulan ini karena masih menunggu pembahasan Badan Anggaran DPRD Bontang dan Tim Anggaran Pemkot setempat.

Saat dhubungi dari Bontang, Minggu, Kaharuddin mengakui pembahasan APBD-P sedikit mengalami keterlambatan, karena nomenklatur baru yakni BPBD dan Badan Ketahanan Pangan terlebih dahulu dicairkan oleh pemkot, sehingga pencairan tersebut harus menunggu tim auditor BPK dan Badan Inspektorat Daerah karena jika tidak maka akan berpotensi temuan.

"Saat ini kesemuanya sudah final. Tinggal pembahasan bersama Tim Anggaran Pemerintah dan Banggar di DPRD mudah-mudahan bulan ini siap disahkan," katanya.

Semula saat dilakukan proses pembahasan beberapa waktu lalu, DPRD sempat mempertanyakan langkah pemerintah yang mengalokasikan anggaran dan telah mencairkan anggaran di dua SKPD baru, yakni BPBD dan Badan Ketahanan Pangan tanpa pembahasan bersama antara Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) bersama Badan Anggaran (Banggar) DPRD Bontang. 

"Dewan memang diberikan tugas adalah fungsi kontrol. Ada yang sempat kami pertanyakan soal kucuran dana di dua SKPD. Tetapi, saat ini hal itu sudah tuntas. Soal alokasi dana di dua SKPD kami meminta kepada BPK untuk mengaudit dulu pemakaian dana tersebut," jelasnya.

Namun, saat tim auditor melakukan audit dua SKPD baru itu, penggunaan anggaran di dua SKPD tak terlalu menonjol.

"Pemakaian dananya sekitar Rp15 miliar. Namun, yang jelas, supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, hal ini menjadi catatan khusus agar ke depannya tak terulang," jelasnya. 

Saat ini, baik itu Banggar maupun TAPD Pemkot Bontang terus membahas alokasi anggaran untuk dimasukkan dalam pengesahan APBD-P untuk segera dibahas.

"Minggu ini kami di Banggar dan TAPD terus bekerja secara marathon. Yang harapannya, pengesahan APBD-P bisa rampung akhir bulan ini. Kami targetkan tanggal 24 November sudah bisa disahkan," tambahnya. (Adv/*)

Pewarta: Irwan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015