Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pengprov Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kalimantan Timur tetap optimistis bisa memenuhi target prestasi meraih empat medali emas meski sejumlah pesilat andalannya telah rontok di babak awal pra-PON.

Enam pesilat Kaltim, termasuk diantaranya mantan peraih emas PON 2008, Anisa, harus menyerah di babak penyisihan dan gagal menembus zona tiket menuju PON 2016.

Manajer tim Pencak Silat Kaltim, Ego Arifin mengatakan bahwa peluang meraih emas masih terbuka lebar, karena Kaltim masih meloloskan enam pesilat menuju laga final yang akan dipertandingkan, Sabtu (7/11) di Gedung Pencak Silat Kaltim, Polder Air Hitam, Samarinda.

Ego berharap dari enam pesilat Kaltim itu bisa terlahir empat emas, sehingga target Kaltim selalu tuan rumah Pra-PON bisa terpenuhi.

"Kita berharap enam atlet kita yang masuk final bisa tampil percaya diri, karena tiket PON sudah mereka raih,tinggal selangkah lagi untuk fokus mengejar prestasi juara," tegas Ego.

Ia mengakui bahwa persaingan Pra-PON Wilayah II ini demikian ketatnya, karena bukan hanya atlet andalan Kaltim saja yang terjungkal di babak awal, beberapa pesilat tangguh dari Provinsi lain pun juga mengalami hal yang sama.

"Secara kualitas kekuatan semua provinsi hampir merata, tinggal kosentrasi saat pertandingan saja yang bisa menentukan hasil di atas matras,"jelas Ego.

Ego menilai penampilan Anissa ketika kalah di babak penyisihan, sebenarnya bukan karena penampilan Anisa yang buruk, namun lebih disebabkan karena Anisa kurang beruntung sehingga harus tersingkir.

"Beberapa kali tendangan Anisa masuk tapi tidak dihitung oleh wasit, tapi apa boleh buat itu sudah keputusan Juri yang tidak bisa diganggu gugat,"jelasnya.

Sementara untuk nomor seni, Ego mengatakan meski tim Kaltim juga menembus babak final, Ia hanya berharap dari nomor seni tersebut bisa meloloskan atlet menuju PON 2016.

"Pesaing daerah lain cukup kuat untuk nomor seni ini, seperti tim Jawa Timur yang memang unggul di nomor ini, makanya kita hanya berharap lolos PON saja," tegas Ego.    (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015