Samarinda (ANTARA Kaltim) - Penderita diare di wilayah Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara, meningkat hingga lebih 100 persen, selama kabut asap menyelimuti kawasan itu.

"Kami tidak bisa menyimpulkan korelasi antara tingginya penderita diare dengan kondisi kabut asap, seperti yang terjadi saat ini. Tetapi faktanya, terjadi peningkatan penderita diare selama wilayah Kecamatan Mara Kaman diselimuti kabut asap," ungkap Kepala Puskesmas Muara Kaman, Iswadi, saat dihubungi dari Samarinda, Senin.

Sejak dua pekan lalu, kata Iswadi, tingkat kunjungan warga akibat menderita diare mencapai 10 hingga 30 orang per hari.

Sementara, jumlah warga yang dirawat di Puskesmas Muara Kaman akibat menderita diare mencapai delapan orang per hari dan pada hari biasa hanya sekitar tiga orang.

"Tidak semua warga yang berkunjung akibat diare itu mendapat perawatan lanjutan atau opname tetapi rata-rata hanya delapan orang per hari. Kapasitas ruang perawatan di Puskesmas Muara Kaman hanya tiga orang, tetapi karena adanya peningkatan sehingga kami terpaksa menggunakan ruang poli umum dan IGD (instalasi gawat darurat) sebagai tempat peratawan pasien penderita diare," kata Iswadi.

Walaupun kabut asap telah menyelimuti kawasan itu sejak sebulan terakhir, namun kasus warga yang terserang ISPA (infeksi saluran pernapasan atas), lanjut Iswadi, tidak mengalami peningkatan signifikan, seperti pada kasus diare.

"Tidak terjadi peningkatan kunjungan warga yang mengeluhkan menderita ISPA selama kabut asap melanda wilayah Kecamatan Muara Kaman," ujarnya.

Namun, untuk mengantisipasi meningkatnya kasus ISPA, tambah Iswadi, Puskesmas Muara Kaman telah membagikan masker secara gratis kepada masyarakat.

"Kabut asap yang menyelimuti Kecamatan Muara Kaman hari ini (Senin) memang pekat tetapi tidak separah pada Kamis dan Jumat, pekan lalu. Kami telah membagi-bagikan masker ke masyarakat sebagai antisipasi dampak yang ditimbulkan kabut asap tersebut," katanya.

"Ketersediaan obat di Puskesmas Muara Kaman, baik untuk diare maupun ISPA masih mencukupi. Namun kami berharap kabut asap segera berakhir sehingga aktivitas masyarakat bisa kembali normal," ungkap Iswadi.    (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015