Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Manggar Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, berencana menghentikan sementara operasional Instalasi Pengolah Air Kampung Damai pada Kamis (15/10), untuk kegiatan perbaikan pipa sambungan yang mengalami kebocoran.

"Kami akan memperbaiki pergeseran sambungan yang mengakibatkan kebocoran dan PDAM kehilangan air baku sekitar 200 liter per jam," kata Direktur PDAM Tirta Manggar Balikpapan Haidir Effendi kepada wartawan di Balikpapan, Selasa.

Ia menjelaskan pergerseran pipa sambungan terjadi di lingkup Instalasi Pengolah Air (IPA) Kampung Damai di Jalan MT Hariyono, Balikpapan.

Untuk mengoptimalkan waktu, PDAM Tirta Manggar sekalian menyelenggarakan enam pekerjaan lainnya, juga meliputi perbaikan dan pemeliharaan IPA Kampung Damai.

"Kami tengah siapkan semuanya, jadi begitu produksi dihentikan, semua langsung dikerjakan. Kami usahakan tidak sampai 24 jam sudah selesai semuanya," kata Haidir.

Sementara IPA Kampung Damai berhenti, IPA Kilometer 8 Batu Ampar dan IPA Gunung Sari tetap beroperasi maksimal, sehingga sebagian air dari kedua IPA itu juga akan dialirkan ke pelanggan yang biasa dipasok dari IPA Damai.

Menurut Haidir, pergeseran sambungan pipa sudah berlangsung sejak beberapa hari lalu dan PDAM menjadwalkan perbaikan setelah hari libur Tahun Baru Islam 1437 Hijriyah.

Di sisi lain, meski hujan sudah beberapa kali terjadi di sebagian wilayah Kota Balikpapan, ternyata belum ada hujan turun di sekitar Waduk Manggar yang menjadi lokasi sumber air baku PDAM.

"Sementara ini kita masih punya 9,992 juta meter kubik, dengan ketinggian air di waduk mencapai 8,14 meter. Air ini masih cukup untuk produksi sampai Januari 2016 kalau tanpa hujan," jelas Haidir.

Data PDAM mencatat rata-rata air yang dikelola dan keluar dari Waduk Manggar untuk menjadi air baku dan diolah menjadi air bersih bagi warga Balikpapan tidak kurang dari 81.600 meter kubik setiap hari.

Konsumsi sebanyak itu menyebabkan permukaan air waduk turun sekitar 2 centimeter setiap hari.  (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015