Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, menyatakan tidak ada pemutusan hubungan kerja secara massal yang dilakukan perusahaan-perusahaan di daerah setempat, seiring menurunnya kondisi perekonomian dalam beberapa bulan terakhir.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Kota Balikpapan Tirta Dewi saat dihubungi di Balikpapan, Kamis, mengatakan habisnya masa kontrak dan efisiensi perusahaan menjadi sejumlah alasan dari adanya 2.500 orang diputuskan hubungan kerjanya selama periode Januari hingga Agustus 2015.

"Itu data antara Januari-Agustus 2015. Mereka (pekerja) yang diputus hubungan kerjanya itu berasal dari sektor jasa, kelistrikan, migas, dan perhotelan," katanya.

Sekretaris Disnakersos Balikpapan Asfiansyah menambahkan situasi ekonomi yang belum membaik membuat perusahaan melakukan efisiensi untuk sementara waktu guna mempertahankan kelangsungan usahanya.

"Namun, sejauh ini tidak ada PHK massal di Balikpapan. Selain kontrak kerja berakhir, ada juga yang memasuki usia pensiun," tambah Asfiansyah.

Mengenai pekerja yang di-PHK dan masih dalam usia produktif, lanjut Asfiansyah, pihaknya tengah menghimpun datanya bersama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.

Sebagai kota yang memberi jasa atas usaha-usaha pertambangan, baik mineral, batubara, maupun minyak dan gas, lanjut Asfiansyah, sebagian besar penduduk Balikpapan bekerja di sektor-sektor tersebut.

"Perlambatan di sektor energi turut menurunkan gerak ekonomi Kota Balikpapan. Yang terpukul langsung adalah pertambangan batu bara akibat jatuhnya harga komoditas tersebut. Menyusul kemudian persewaan mobil-mobil tambang, lalu transportasi karyawan, dan kemudian perhotelan," ujarnya.

Menurut Tirta Dewi, Pemkot Balikpapan sejatinya tidak tinggal diam menyaksikan fenomena ini dan memutuskan segera melaksanakan pengerjaan proyek-proyek infrastruktur agar bisa menyerap tenaga kerja.

Selain itu, sektor-sektor informal juga kebanjiran minat usaha, seperti munculnya sejumlah usaha warung atau rumah makan.

"Di wilayah Balikpapan Baru ini saja, saya lihat setidaknya ada tiga warung makan yang baru beroperasi," kata Michael, warga Komplek Wika di Balikpapan Utara.

John, seorang pemilik warung angkringan di Jalan MT Haryono, Balikpapan, mengungkapkan dirinya mungkin tidak akan memulai wiraswasta jika tidak berhenti dari kerja di perusahaan tambang.  (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015