Samarinda (ANTARA Kaltim) - Wakil Gubernur Kalimantan Timur Mukmin Faisyal memberikan apresiasi positif pembangunan kereta api oleh pemerintah pusat, untuk menghubungkan kawasan di Kalimantan karena akan berdampak terhadap partumbuhan ekonomi.

"Moda transportasi yang murah dan mampu menjangkau semua kawasan sejak lama diidamkan warga Kaltim, jadi ini merupakan bentuk perhatian pemerintah pusat dalam upaya memenuhi infrastruktur dan perekonomian semua kawasan mulai pinggiran hingga perkotaan," katanya, di Samarinda, Senin.

Apabila rel sudah selesai terbangun dan dapat dioperasionalkan, maka lalu lintas orang dari kawasan perbatasan, perdesaan, dan pinggiran dapat lancar menuju perkotaan, begitu pula sebaliknya.

Kondisi ini tentu akan memperlancar perputaran roda ekonomi, misalnya warga perdesaan dapat dengan mudah ke kota guna keperluan usaha maupun lainnya, sedangkan warga dari perkotaan bisa dengan mudah mengunjungi sejumlah objek wisata di pedalaman dan keperluan lain.

Saat ini, rencana pembangunan jaringan rel kereta api penumpang tersebut sudah dimulai pemasangan patok untuk trase, yakni dimulai dari Kabupaten Tanjung di Kalimatan Selatan menuju Kabupaten Paser dan Kabupaten Penajaman Paser Utara di Kalimantan Timur.

Panjang jalur rel kereta api mulai dari perbatasan Kaltim-Kalsel hingga ke Kalimantan Utara dan menghubungkan sejumlah kawasan di Kalimantan Timur, diperkirkan mencapai 2.146 kilometer (km).

Rincian jaringan sepanjang ribu kilometer itu adalah dari jalur Tanjung - Paser - Balikpapan diperkirakan memiliki jalur sekitar 233 km dengan potensi angkutan penumpang mencapai 456.100 orang per tahun dan angkutan barang diperkirakan 24.787.900 ton per tahun.

Kemudian untuk jalur Balikpapan - Samarinda sekitar 89,2 km dengan perkiraan potensi penumpang sebanyak 508.903 orang per tahun, potensi barang 25.223.855 ton per tahun.

Pada rute Samarinda - Bontang - Sangatta panjangnya direncanakan sekitar 145 km dengan perkiraan jumlah penumpang sebanyak 473.555 orang per tahun dan angkutan barang mencapai 29.010.908 ton per tahun.

Untuk jalur Tanjung Redeb - Muara Lesan - Muara Wahau - Lubuk Tutung sepanjang 293 km, dengan potensi penumpang diperkirakan sebanyak 470.562 orang per tahun dan barang seberat 26.435.985 ton per tahun.

Pada jalur Batas Negara - Simanggaris - Malinau - Tanjung Selor - Tanjung Redeb diperkirakan sepanjang 279 km dengan perkiraan jumlah penumpang sebanyak 465.303 orang per tahun dan barang mencapai 29.150.098 ton per tahun.

"Pemprov Kaltim dan masyarakat tentu harus mendukung pembangunan jalur ini, karena manfaatnya tentu untuk masyarakat dan demi kemajuan daerah, terutama untuk mendukung semakin mudahnya moda transportasi," ujar Mukmin. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015