Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur bekerjasama dengan pihak terkait menyiapkan sapi kurban sebanyak 11.199 ekor, untuk menghadapi Lebaran Haji atau Hari Raya Idul Adha 1436 Hijriyah.

"Jumlah sapi itu apabila dikonversi menjadi daging, maka akan setara dengan 1.758 ton daging segar," ujar Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Dadang Sudarya di Samarinda, Senin.

Dadang yang didampingi Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Sri Winarni meyakini, jumlah sapi yang disiapkan tersebut akan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat selama Idul Adha, karena jumlah stoknya masih lebih banyak ketimbang perkiraan yang dibutuhkan masyarakat.

Pihaknya memperkirakan masyarakat Kaltim akan membutuhkan sapi yang layak untuk kurban sebanyak 10.921 ekor, atau setara dengan 1.715 ton daging segar.

Ini berarti sapi yang disiapkan selama musim lebaran ini masih kelebihan sebanyak 278 ekor sapi, atau setara dengan 43 ton daging segar setelah disembelih.

Dia mengatakan bahwa sapi sebanyak itu kebanyakan masih didatangkan dari luar daerah, karena peternak lokal belum mampu mencukupi permintaan sapi oleh warga setempat.

"Peternak sapi lokal di Kaltim hanya mampu mencukupi 24,75 persen dari total kebutuhan masyarakat terhadap sapi, sehingga selebihnya yang mencapai 75,25 persen harus didatangkan dari luar daerah seperti dari Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Palu, dan Jawa Timur," ucap dia.

Terkait dengan pemotongan hewan kurban yang layak, atau cara memperlakukan hewan dengan baik saat akan menyembelih, dia meminta kepada para juru sembelih agar berhati-hati dan jangan sampai memberikan rasa sakit kepada hewan kurban.

Berdasarkan Undang Undang Peternakan dan Kesehatan Hewan Nomor 41/2014, lanjut dia, proses pemotongan atau pembunuhan hewan harus bebas dari rasa sakit, takut, tertekan, penganiyaan, dan penyalahgunaan. Hal ini juga sesuai dengan Syariat Islam.

Guna mewujudkan pola penyemebelihan yang benar, beberapa hari lalu pihaknya juga sudah melakukan pelatihan untuk juru semeblih hewan kurban.

Setidaknya terdapat 80 juru sembelih hewan kurban yang saat itu mendapat pelatihan, yakni pelatihan tentang prosedur pemotongan hewan sapi maupun kambing yang higenis dan halal sesuai dengan Syariat Islam.

Ke- 80 juru sembelih itu memperoleh pelatihan dari berbagai nara sumber mulai dari Dirjen Kesmavet dan Pasca Panen Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Institut Pertanian Bogor (IPB), dan dari LP POM Majelis Ulama Indonesia Provinsi Kaltim.(*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015