Samarinda (ANTARA Kaltim) - Harga kebutuhan bahan pokok di Provinsi Kalimantan Timur selama Agustus 2015 mengalami penurunan, atau berdeflasi minus 0,06 persen yang menggambarkan tingkat daya beli masyarakat tidak setinggi bulan sebelumnya.

"Adanya penurunan harga minus 0,06 persen itu, berarti terjadi penurunan indeks harga konsumen (IHK) dari 124,83 pada Juli menjadi 124,76 pada Agustus," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kaltim Aden Gultom di Samarinda, Selasa.

Ini berarti sampai Agustus 2015 inflasi (kenaikan harga) berdasarkan tahun kalender di Kaltim sebesar 3,51 persen, sedangkan inflasi year on year (dari tahun ke tahun) sebesar 7,78 persen.

Deflasi terjadi di Kaltim karena adanya penurunan harga pada kelompok pengeluaran yang memiliki andil dominan, seperti penurunan indeks pada kelompok transportasi dan komunikasi yang mengalami berdeflasi minus 0,89 persen.

Kemudian kelompok bahan makanan mengalami deflasi minus 0,14 persen, kelompok sandang berdeflasi minus 0,05 persen, sedangkan kelompok kesehatan mengalami inflasi 0,68 persen.

Untuk kelompok makanan jadi mengalami inflasi 0,35 persen, kelompok pendidikan mengalami inflasi sebesar 0,33 persen, dan kelompok perumahan mengalami inflasi 0,03 persen.

Sedangkan andil kelompok komoditi terhadap deflasi di Kalimantan Timur adalah kelompok transportasi dan komunikasi minus 0,15 persen, kelompok bahan makanan dengan andil minus 0,03 persen, kelompok sandang memiliki andil minus 0,01 persen.

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau memiliki andil positif 0,07 persen, kelompok kesehatan berandil 0,03 persen, kelompok pendidikan berandil 0,02 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memiliki andil 0,01 persen.

Jika deflasi Agustus dirinci menurut kota, maka Samarinda mengalami inflasi sebesar 0,11 persen, Balikpapan mengalami deflasi minus 0,23 persen, dan Kota Tarakan mengalami deflasi minus 0,15 persen.

Sedangkan untuk inflasi tahun kalender, maka di Samarinda berinflasi sebesar 2,51 persen, Balikpapan 5,25 persen, dan Tarakan sebesar 2,33 persen. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015