Samarinda (ANTARA Kaltim) - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)  memiliki peran yang sangat strategis dalam mendukung berbagai program perintah daerah. Utamanya, mewujudkan percepatan dalam pencapaian sumber daya manusia (SDM) Kaltim yang berkualitas.

Salah satu pembangunan strategis dan prioritas SDM Kaltim melalui sektor pendidikan khususnya pengembangan program Kaltim Cemerlang (cerdas, merata dan prestasi gemilang) yang sudah dilaksanakan sejak awal kepemimpinan Gubernur Awang Faroek Ishak.

PGRI  merupakan salah satu organisasi kemasyarakatan yang didalamnya beranggotakan orang-orang yang berprofesi langsung dan memiliki peran strategis dalam dunia pendidikan yakni para guru atau tenaga pendidik dari tingkat pendidikan dasar hingga lanjutan atas.

Harapan Gubernur Kaltim itu disampaikan staf ahli bidang Pendidikan H Sigit Muryono pada Konferensi Provinsi Persatuan Guru Republik Indonesia Kaltim masa bhakti 2015-2020 di Samarinda, Jumat (28/7).

“PGRI untuk eksistensinya ke depan harus membuat program  yang dapat direalisasikan dengan baik. Berusaha  dan berjuang meningkatkan kesejahteraan dan profesionalisme guru sebagai  sumbangan terhadap kemajuan dunia pendidikan Kaltim,” imbaunya.

Menurut dia, program pendidikan mengangkat semboyan Kaltim Cemerlang  dimaksudkan untuk perluasan dan pemerataan akses pendidikan, peningkatan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan serta penguatan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik pendidikan.

Sehubungan dengan itulah maka Gubernur Kaltim menaruh perhatian yang besar pada PGRI Kaltim untuk dapat memberikan dukungan dan pemikiran maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan.

Gubernur mengharapkan agar PGRI terus berupaya pro-aktif mendorong tumbuhnya perhatian, komitmen dan partisipasi para guru. Utamanya, melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah dan masyarakat berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan bermutu.

“Fungsi dan peran PGRI cukup penting dan strategis, saya mengimbau agar PGRI  bersama pemerintah menyukseskan program pendidikan dengan melakukan langkah kongkret penyelenggaraan dan penuntasan Wajib Belajar 12 Tahun,” harapnya.

Termasuk pengalokasian anggaran pendidikan 20 persen beserta pemanfaatannya dan peningkatan kualifikasi guru, peningkatan kesejahteraan guru, peningkatan mutu sekolah dan pengembangan pendidikan menengah kejuruan dalam menjawab tantangan dunia tenaga kerja.(Humas Prov Kaltim/yans).

 

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015