Samarinda(ANTARA Kaltim) -  Beragam keluhan dan aspirasi masyarakat ditampung anggota DPRD Kaltim Mursidi Muslim pada saat reses atau penjaringan aspirasi masyarakat secara langsung.  

Mursidi Muslim menyerap aspirasi di daerah pemilihannya Kutai Kartanegara (Kukar), Mahakam Ulu (Mahulu) dan Kutai Barat (Kubar) sejak 25-30 Agustus 2015.

Saat reses di Kecamatan Tering, Kubar, masyarakat setempat menyampaikan aspirasinya dengan mengharap bantuan dari pemerintah dan DPRD agar  memperbaiki dan membangun infrastruktur jalan, khususnya di daerah perbatasan.

Begitu juga di Desa Ujah Bilang, Mahulu,  keluhan utama adalah air dan listrik yang menjadi kebutuhan dasar warga. Masyarakat mengeluhkan minimnya fasilitas dan transportasi air yang menyebabkan biayanya menjadi begitu mahal.

Sementara itu di Desa Sidomulyo Kecamatan Anggana, Kukar,  masyarakat kelompok tani meminta pemerintah untuk memperbaiki dan membangun jalan pertanian. Serta memberikan bantuan berupa pupuk dan subsidi gabah yang saat ini harganya terus naik.

Atas berbagai keluhan masyarakat tersebut, Politikus Partai Golkar ini mengharapkan DPRD bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim dapat memperjuangkan prioritas anggaran  khusus ke daerah perbatasan pada pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2016 mendatang.

Prioritas anggaran yang ditujukan ke daerah perbatasan, pedesaan dan daerah pesisir tersebut diantarannya adalah perbaikan infrastruktur dan penyediaan listrik, air, serta program pengembangan disektor pertanian.

Adapun pembangunan infrastruktur yang dimaksud adalah dengan melakukan pembangunan jalan-jalan untuk memudahkan transportasi dan kegiatan pertanian yang selama ini mempersulit para petani dan juga masyarakat setempat sehingga sulit dijangkau.

“Karena buruknya infrastruktur, maka daerah di perbatasan  sulit berkembang. Pada APBD  2016 kami usahakan akan memprioritas anggaran pada daerah perbatasan tersebut,” ujarnya.

Mursidi juga akan berjuang mengoptimalkan program pengadaan listik di setiap sudut desa hingga pelosok daerah perbatasan. Upaya itu dilakukan untuk pemerataan pembangunan.

“Kalau perlu di setiap desa memiliki listik.  Sehingga semua masyarakat Kaltim bisa merasakan penerangan. Malu kita sebagai provinsi kaya namun banyak  masyarakatnya yang hingga kini belum merasakan listik di rumah mereka,” katanya. (Humas DPRD Kaltim/adv)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015