Penajam (ANTARA Kaltim) - Kabupaten Penajam Paser Utara, khususnya Kecamatan Penajam masih endemis penyakit malaria karena setiap hari puskesmas di wilayah itu melaporkan 3-4 warga baik secara klinis maupun hasil laboratorium positif terserang malaria.

Staf Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Ponco Waluyo, saat dihubungi di Penajam, Kamis, mengungkapkan wilayah Puskesmas Sotek, Kecamatan Penajam, ditetapkan Siaga I terhadap penyebaran penyakit malaria karena sekitar 50 persen kasus malaria di Penajam Paser Utara terjadi di wilayah tersebut, khususnya di daerah perkebunan kelapa sawit.

"Penyebaran malaria di wilayah Puskesmas Sotek mencapai 132 kasus. Jumlah itu separuh dari total kasus malaria yang terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara," ungkap Ponco Waluyo.

Dalam sehari kata Ponco Waluyo, sedikitnya tiga sampai empat orang warga dirawat di Puskesmas Sotek karena terjangkit malaria.

Sementara, berdasarkan data RSUD (rumah sakit umum daerah) Penajam Paser Utara, dalam sebulan Puskesmas Sotek merujuk lima sampai enam pasien malaria.

Penyebab utama tingginya penyebaran malaria di daerah itu menurut Ponco Waluyo, karena adanya penebangan dan pembakaran lahan serta banyaknya pekerja baru yang datang dari luar Penajam Paser Utara, sehingga berisiko semakin meningkatnya kasus malaria di daerah itu.

"Banyaknya pendatang dan adanya penebangan dan pembakaran lahan di daerah itu, dapat berisiko terjadi peningkatan kasus malaria," ujar Ponco Waluyo.

Sebagai upaya menekan kasus malaria di daerah tersebut tambah Ponco Waluyo, Dinas Kesehatan Penajam Paser Utara, telah membuka posko kesehatan untuk pemeriksaan kesehaan masyarakat yang berada di kilometer 12 Jalan Sotek Bongan.     (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015