Samarinda (ANTARA Kaltim) - Duta olahraga dari pelajar Sekolah Khusus Olahragawan Internasional (SKOI) Provinsi Kalimantan Timur, berhasil meraih 11 emas, 6 perak, 4 perunggu pada Kejuaraan Antar-Sekolah se-Asia Tenggara ke-18 pada 2015 di Thailand.
"Jumlah medali ini merupakan hasil akhir yang kami capai karena tiap cabang olahraga yang diikuti Kaltim, semua sudah dipertandingkan," ujar Wakil Kepala Sekolah SKOI Kaltim Hendra Saputra, lewat rilis yang diterima Antara, Jumat.
Kejuaraan Antar-Sekolah se-Asia Tenggara di Thailand dengan nama Thailand Sports Schools Games, berlangsung di Sisaket, Thailand, sejak 30 Juli hingga 8 Agustus 2015.
Tambahan medali menjelang hari penutupan dipersembahkan oleh Anisa Safitria. Ia bertanding di nomor Gulat Bebas (freestyle) Putri kelas 46 kg dan berhasil menyabet emas.
Bertanding di Mue Plam Sisaket Sports School, Anisa berhasil unggul mutlak dari lawannya Chalalai Chueasai asal tuan rumah Sisaket Sports School serta Peeweena Phalakan asal Ubon Ratchathani SS.
Tambahan medali kembali dipersembahkan dari cabor gulat putri lewat Nilanda Saputri yang harus puas meraih Perak, setelah di babak final kalah tipis dari Apinya Taengphongkrang yang juga asal Sisaket Sports School.
Menurut pelatih Gulat SKOI Kaltim Rudiyansyah Keke, Nilanda bermain kurang percaya diri, mungkin karena ini pengalaman pertamanya di Ajang Internasional, sehingga di saat-saat genting mentalnya belum siap walau sebelumnya skornya sempat imbang 8, tapi Nila kalah di poin besar.
Hasil ini mengunci perolehan medali SKOI Kaltim. Perolehan medali itu dinilai sebuah catatan yang baik karena keikutsertaan kontingen SKOI hanya diperkuat 15 atlet, terdiri dari 6 atlet anggar, 2 atlet gulat, 2 balap sepeda, dan 5 atlet tenis meja.
Kasubdit Bidang Program Kemenpora RI Wazirman yang mendampingi tim SKOI Kaltim saat bertanding, mengatakan perolehan tersebut menempatkan SKOI Kaltim hingga saat ini diposisi ke 14 dari 41 sekolah olahraga peserta di kegiatan itu.
"Jumlah atlet yang kita turunkan memang minim. Dibandingkan kontingen lainnya, kita adalah kontingen terkecil baik dari jumlah atlet maupun keikutsertaan lomba, tapi di luar dugaan tim kita mampu mengungguli sekolah olahraga lain," kata Wazirman. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Jumlah medali ini merupakan hasil akhir yang kami capai karena tiap cabang olahraga yang diikuti Kaltim, semua sudah dipertandingkan," ujar Wakil Kepala Sekolah SKOI Kaltim Hendra Saputra, lewat rilis yang diterima Antara, Jumat.
Kejuaraan Antar-Sekolah se-Asia Tenggara di Thailand dengan nama Thailand Sports Schools Games, berlangsung di Sisaket, Thailand, sejak 30 Juli hingga 8 Agustus 2015.
Tambahan medali menjelang hari penutupan dipersembahkan oleh Anisa Safitria. Ia bertanding di nomor Gulat Bebas (freestyle) Putri kelas 46 kg dan berhasil menyabet emas.
Bertanding di Mue Plam Sisaket Sports School, Anisa berhasil unggul mutlak dari lawannya Chalalai Chueasai asal tuan rumah Sisaket Sports School serta Peeweena Phalakan asal Ubon Ratchathani SS.
Tambahan medali kembali dipersembahkan dari cabor gulat putri lewat Nilanda Saputri yang harus puas meraih Perak, setelah di babak final kalah tipis dari Apinya Taengphongkrang yang juga asal Sisaket Sports School.
Menurut pelatih Gulat SKOI Kaltim Rudiyansyah Keke, Nilanda bermain kurang percaya diri, mungkin karena ini pengalaman pertamanya di Ajang Internasional, sehingga di saat-saat genting mentalnya belum siap walau sebelumnya skornya sempat imbang 8, tapi Nila kalah di poin besar.
Hasil ini mengunci perolehan medali SKOI Kaltim. Perolehan medali itu dinilai sebuah catatan yang baik karena keikutsertaan kontingen SKOI hanya diperkuat 15 atlet, terdiri dari 6 atlet anggar, 2 atlet gulat, 2 balap sepeda, dan 5 atlet tenis meja.
Kasubdit Bidang Program Kemenpora RI Wazirman yang mendampingi tim SKOI Kaltim saat bertanding, mengatakan perolehan tersebut menempatkan SKOI Kaltim hingga saat ini diposisi ke 14 dari 41 sekolah olahraga peserta di kegiatan itu.
"Jumlah atlet yang kita turunkan memang minim. Dibandingkan kontingen lainnya, kita adalah kontingen terkecil baik dari jumlah atlet maupun keikutsertaan lomba, tapi di luar dugaan tim kita mampu mengungguli sekolah olahraga lain," kata Wazirman. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015