Sangata (ANTARA News) - Sekilas melihat penampilan dara kelahiran  Samarinda pada 21 Februari 1992, maka orang  tidak menduga bahwa Mariati jago ilmu bela diri, khususnya pencak silat karena sehari-hari sosoknya yang tampak lembut itu.
  
Kemahirannya mengeluarkan jurus-jurus silat itu, sehingga ia tercatat menjadi salah satu atlet andalan Kalimantan Timur dalam Pekan Olahraga Antar Pondok Pasantren Seluruh Indonesia di Surabaya Jawa Timur pada Maret atau April tahun 2010.
  
Atlet yang kini masih duduk di Kelas II Madrasah Aliah (MA)  Pondok Pasantren Al-Mufid Desa Suka Rahmat, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur (Kalimantan Timur) bertekad bisa mengharumkan nama daerah pada event tersebut.
   
Anak Ke empat dari tujuh berSaudara yang lahir dari ayah, H Ramli dan ibu, Hj. Hanisa mengaku bahwa salah satu hobinya adalah berolahraga dan menekuni pencak silat sejak lulus SD.
   
"Jilbab kita menghalangi saya dalam meraih prestasi, yang terpenting adalah latihan keras serta ada kemauan," kata santri yang memiliki sejumlah prestasi antara lain, yakni Juara IV Pekan Olahraga Daerah ( Porda) Kaltim 2002 ( kelas C), Juara III Pospeda Kaltim 2007 ( kelas C) dan Juara I Pospeda kaltim 2009 ( kelas C )
    
Mariati mengaku bangga bisa mewakili pondok pasantren Kaltim ditingkat nasional, suatu kehormatan dan kebangaan bisa membawa nama daerah.
   
"Jelas merasa banggsa bisa mewakili Kaltim," ujar gadis manis dan memiliki kulit putih langsat itu.
   
Gadis yang selalu berjilbab itu mengaku dalam upaya mengejar tekadnya mengharumkan nama Kaltim pada event Kejuarnas, maka kini tekun mengikuti latihan dua kali seminggu di bawah bimbingan pelatihnya.
   
"Kami berlatih di halaman Ponpes," katanya mengenai tempat berlatih  yang terletak di kilometer tujuh simpang tiga Kutim-Bontang, yakni Pondok Pasentren tempat ia menimba ilmu bersama ratusan santri yang lain.
   
"Saya mengharapkan doa keluarga, teman-teman dan warga Kaltim lainnnya, agar bisa berbuat terbaik untuk mengharumkan nama daerah," imbuh gadis dengan berat badan 45 kilogram itu.

Pewarta:

Editor : Iskandar Zulkarnaen


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2010