Samarinda (ANTARA Kaltim) –  Keberadaan Kawasan Industri Kariangau di Balikpapan dan Buluminung Penajam Paser Utara atau disebut Kawasan Kariabu menarik minat PT Kereta Api Borneo untuk menanamkan investasi mereka mendukung pengembangan kedua kawasan itu.

Tidak tangung-tanggung modal usaha yang akan ditanamkan sebesar 250 juta Dollar Amerika atau setara Rp3,5 triliun. Dana itu untuk membiayai pembangunan lima proyek besar di kawasan Kariabu.

“Kita patut bersyukur atas keinginan pihak Rusia melalui PT Kereta Api Borneo untuk berinvenstasi di Kawasan Kariabu dan ini bagian dari alih teknologi untuk pengembangan kawasan industri di dua daerah itu,” kata Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak di Balikpapan.

Awang mengakui walaupun pada awalnya pihak PT Kereta Api Borneo (KAB) hanya membangun kereta api yang dibuka mulai jalur Kutai Barat hingga berakhir di kawasan Buluminung Penajam Paser Utara dan terkoneksi ke Kariangau Balikpapan.

Namun lanjutnya, potensi wilayah dengan ketersediaan lahan dalam pengamatan pihak KAB cukup baik untuk pengembangan berbagai usaha. Maka, selain membangun pelabuhan untuk terminal batubara di kawasan Kariabu, mereka juga berencana membangun beberapa pabrik.

Selain itu jelas Gubernur, tidak benar kalau pihak Rusia melalui PT KAB membangun kereta api di Kaltim hanya untuk menguras sumber daya alam. Sebaliknya, akan terjadi alih teknologi yang berimbas pada kemajuan daerah dan peningkatan taraf hidup masyarakat.

“Ada lima proyek besar yang akan dilakukan pihak Rusia dan melalui KAB akan membawa para pemodal besar dari negaranya untuk mengerjakan proyek-proyek  berteknologi tinggi. Ini hendaknya kita dukung penuh demi kemajuan daerah,” harap Awang Faroek Ishak.

Sementara itu Head of Regional Coorporate Affair, HM Yadi Sabianoor saat mendampingi President Director PT KAB Dennis Muratov menyebutkan lima proyek besar yang akan dilakukan di kawasan Kariabu sesuai potensi kawasan.

“Terdiri dari pabrik perakitan truk Kamaz dan  pabrik pengolahan rezin untuk diekspor ke Republik Tatarstan untuk produksi ban maupun pabrik atau fasilitas pengolahan minyak mentah sekelas kilang minyak kecil menengah,” ujar Yadi Sabianoor.

Juga, pabrik bahan pembangunan dan produksi modern (ballast, geosintetis, nahan dan elemen polimer. Pabrik pembuatan kapal patroli bersayap bawah air dengan kecepatan tinggi serta pabrik untuk upgraded brown coal (batu bara basah dan rendah kalori) untuk pembangkit listrik. (Humas Prov Kaltim/yans)

 

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015