Penajam (ANTARA Kaltim) - Legislator dari Komisi III DPRD Penajam Paser Utara, Hartono Basuki menyesalkan pompa air tanpa motor (PATM) di Kecamatan Sepaku yang telah menghabiskan anggaran ratusan juta rupiah, mangkrak (terbengkalai) karena tidak berfungsi.

"Sejak pertama dipasang hingga kini, PATM tidak pernah bisa difungsikan. Saya juga merasa bingung kenapa pompa itu tidak beroperasi," ungkap Hartono Basuki saat dihubungi di Penajam, Selasa.

Bahkan hingga kini, lanjutnya, pemerintah daerah terkesan membiarkan pompa tersebut dan kami tidak melihat adanya upaya untuk melakukan perbaikan PATM itu.

Selain itu, menurut Hartono Basuki, hingga saat Ini belum juga dilakukan serah terima PATM tersebut dari Dinas Pekerjaan Umum ke Perusahaan Daerah Air Mimum (PDAM).

"Sehingga, pihak PDAM berdalih pompa tersebut merupakan kewenangan Dinas Pekerjaan Umum," ujarnya.

Padahal, jika pompa air tersebut dapat beroperasi menurut Hartono Basuki, sangat membantu untuk pemenuhan kebutuhan air bagi masyarakat sekitar, khususnya warga Desa Tengin Baru dan Desa Karanjinawi Kecamatan Sepaku, terutama ketika memasuki musim kemarau.

"PATM itu sangat membantu untuk pemenuhan air bagi masyarakat, apalagi memasuki musim kemarau seperti saat ini karena akan terjadi krisis air bersih, terutama di daerah-daerah yang tidak terjangkau PDAM," katanya.

Seharusnya, pemerintah daerah sudah melakukan berbagai persiapan menghadapi musim kemarau di antaranya dengan memperbaiki PATM itu, ujar politisi PDI Perjuangan tersebut.

Sebelumnya, Camat Sepaku Risman Abdul mengungkapkan Pompa air tanpa motor yang menghabiskan anggaran ratusan juta rupiah dari pemerintah pusat di Kecamatan Sepaku, mangkrak atau terbengkalai karena tidak berfungsi.

Pihak Kecamatan Sepaku kata dia, tidak mengetahui proyek pembangunan PATM yang menelan biaya ratusan juta rupiah dari pemerintah pusat melalui Dinas Pekerjaan Umum tersebut dan sampai sekarang belum pernah diserahterimakan kepada pemerintah setempat.    (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015