Samarinda (ANTARA Kaltim) – Anggota DPRD Kaltim Sarkowi V Zahry menyatakan, keberhasilan pembangunan daerah jangka menengah tahun 2013 – 2018, menjadi indikator makro pembangunan daerah.
Indikator makro dan pencapaian pembangunan manusia pada tingkat 78,00 ; indeks ini pada skala 0,32 ; tingkat inflasi sebesar 5,50 ± 1 persen ; tingkat pengangguran sebesar 5,11 persen ; tingkat kemiskinan sebesar 5 persen ; pertumbuhan ekonomi sebesar 4,70 – 5,30 persen.
Sedangkan indeks kualitas lingkungan pada skala 82,00. Keseluruhan indikator tersebut merupakan indikator kinerja pembangunan daerah untuk mengukur kinerja aspek kesejahteraan. “Harapan kedepan dalam Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Gubernur tahun berikutnya melengkapi indikator kinerja pembangunan daerah yang mengukur kinerja aspek pelayanan umum dan aspek daya saing daerah,†katanya.
Aspek pelayanan umum merupakan segala bentuk pelayanan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangan atau urusan yang telah diserahkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seperti pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan, perhubungan dan urusan pilihan yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi.
Sedangkan aspek daya saing daerah merupakan indikator yang mengukur kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan. Indikatornya antara lain laju pertumbuhan investasi, pendapatan per kapita, laju pertumbuhan ekspor, laju pertumbuhan PMA, dan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.
“Selain menyajikan indikator makro kinerja pembangunan daerah, harus pula menyajikan indikator kinerja program (outcome), dan indikator kinerja kegiatan (output).
Hubungan antara indikator input dan indikator kinerja output, dan hubungan gabungan indikator kinerja output dengan indikator kinerja program. Sehingga gambaran kinerja pembangunan daerah dapat dimengerti dan dipahami secara utuh oleh setiap orang yang membaca LKPJ Gubernur,†urai politikus Partai Golkar ini. (Humas DPRD Kaltim/adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Indikator makro dan pencapaian pembangunan manusia pada tingkat 78,00 ; indeks ini pada skala 0,32 ; tingkat inflasi sebesar 5,50 ± 1 persen ; tingkat pengangguran sebesar 5,11 persen ; tingkat kemiskinan sebesar 5 persen ; pertumbuhan ekonomi sebesar 4,70 – 5,30 persen.
Sedangkan indeks kualitas lingkungan pada skala 82,00. Keseluruhan indikator tersebut merupakan indikator kinerja pembangunan daerah untuk mengukur kinerja aspek kesejahteraan. “Harapan kedepan dalam Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Gubernur tahun berikutnya melengkapi indikator kinerja pembangunan daerah yang mengukur kinerja aspek pelayanan umum dan aspek daya saing daerah,†katanya.
Aspek pelayanan umum merupakan segala bentuk pelayanan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangan atau urusan yang telah diserahkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seperti pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan, perhubungan dan urusan pilihan yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi.
Sedangkan aspek daya saing daerah merupakan indikator yang mengukur kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan. Indikatornya antara lain laju pertumbuhan investasi, pendapatan per kapita, laju pertumbuhan ekspor, laju pertumbuhan PMA, dan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.
“Selain menyajikan indikator makro kinerja pembangunan daerah, harus pula menyajikan indikator kinerja program (outcome), dan indikator kinerja kegiatan (output).
Hubungan antara indikator input dan indikator kinerja output, dan hubungan gabungan indikator kinerja output dengan indikator kinerja program. Sehingga gambaran kinerja pembangunan daerah dapat dimengerti dan dipahami secara utuh oleh setiap orang yang membaca LKPJ Gubernur,†urai politikus Partai Golkar ini. (Humas DPRD Kaltim/adv)
Editor : Rahmad
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015