Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Dinas Pendidikan Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, segera melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru dalam jaringan yang diterapkan pada jenjang SMP dan SMA.

"Evaluasi itu untuk perbaikan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) `online` tahun depan," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Balikpapan Muhaimin kepada wartawan di Balikpapan, Jumat.

Meski dianggap cukup sukses, sejumlah catatan dari pelaksanaan PPDB dalam jaringan (daring) beberapa waktu lalu tetap ada.

Menurut Muhaimin, persoalan daya listrik, bandwidth (pita lebar atau luasan jalur data yang disediakan provider) yang terbatas karena dipakai bersama-sama menjadikannya macet (overload), termasuk layanan dari provider keseluruhan hingga operator di sekolah.

"Dari evaluasi ini kami bisa membuat petunjuk teknis yang lebih baik yang sesuai dengan situasi di lapangan," katanya.

Petunjuk teknis itu akan dibuat dalam kerangka peraturan wali kota. Misalnya, kepada operator meminta jaminan tidak macet.

Muhaimin juga akan meneruskan sosialisasi sistem ini, karena pada PPDB lalu masih banyak masyarakat yang belum paham hal teknis, seperti pencabutan berkas, daftar ulang, dan bagaimana pindah ke sekolah lain.

"Nah, itu kan yang kemarin masyarakat panik, sehingga mereka semua mengadu kepada kepala disdik. Jadi, sosialisasi teknis akan kita tingkatkan," kata Muhaimin.

Jika PPDB sudah berjalan baik dan sesuai harapan, Disdik Balikpapan akan mengembalikan jumlah murid setiap kelas sebanyak 36 siswa, agar guru bisa mengajar lebih baik dan murid tidak berjejal-jejal.

Saat ini, karena sejumlah kepanikan pada PPDB daring tersebut, Disdik Balikpapan melonggarkan aturan itu dengan mengizinkan setiap kelas bisa menampung hingga 40 siswa.

Muhaimin juga menambahkan bahwa PPDB daring hanya untuk masuk SMP dan SMA negeri atau sekolah yang dikelola pemerintah, sedangkan untuk sekolah dasar belum akan diterapkan. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015