Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Panglima Kodam VI/Mulawarman Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono meminta para pemimpin umat beragama jernih dalam melihat perkembangan situasi, memahami dan menyampaikan kepada umatnya terkait hal-hal yang kondusif.

"Agar umat mampu membentengi diri dari upaya-upaya provokasi yang tentunya tidak baik bagi stabilitas dan keamanan," kata Panglima Kodam VI di Balikpapan, Kamis.

Mayjen Benny Pujihastono berbicara antara lain dalam latar kejadian di Tolikara, Papua. Pada saat Shalat Idul Fitri, Jumat (17/7) massa membakar puluhan rumah/kios dan Masjid Al Muttaqien di Tolikara. Kejadian ini masih terus diusut oleh kepolisian untuk memastikan siapa saja yang harus bertanggung jawab.

"Jangan sampai isu-isu SARA berkembang meluas dan akhirnya merusak suasana aman dan tertib yang ada di Kaltim serta Kaltara ini," lanjut Panglima.

Menurut Panglima, apa yang terjadi di daerah lain adalah contoh agar jangan sampai terjadi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara yang kondusif.

Ia juga mengingatkan bahwa kejadian-kejadian seperti itu, misalkan di Papua berlangsung perang suku, antau bentrok antarkampung, selalu menuntut ongkos yang mahal. Konflik selalu menuntut biaya moril, materil, hingga jiwa raga yang nilainya justru tidak terhingga.

"Karena itu mari kita jaga suasana agar tetap kondusif sehingga semua bisa bekerja, tentu juga beribadah dengan tenang dan damai," ajak Panglima Kodam VI Mulawarman.

Sehari sebelumnya Panglima bertemu sejumlah tokoh masyarakat, dan tokoh agama Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, serta Kalimantan Selatan dalam gelaran silaturahmi di Markas Kodam VI Mulawarman di Balikpapan. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015