Penajam (ANTARA Kaltim) - Harga daging sapi kata salah seorang pedagang bakso di Kabupaten Penajam Paser Utara, Ahmad, meningkat cukup signfikan yakni mencapai Rp130 ribu sampai Rp140 ribu per kilogram.

"Harga daging sapi sejak beberapa pekan terakhir mengalami lonjakan dan saat ini mencapai Rp130 ribu sampai Rp140 ribu per kilogram," ungkap Ahmad, di Penajam, Selasa.

Namun di saat liburan seperti saat ini kata Ahmad, pendapatan penjual bakso meningkat mencapai dua hingga tiga kali lipat, sehingga masih bisa menutupi pengeluaran untuk membeli bahan baku yang semakin mahal.

Kenaikan harga daging sapi tersebut lanjut Ahmad, tidak hanya berimbas kepada penjual, namun pedagang bakso juga terkena dampaknya, sehingga terpaksa harus memperkecil ukuran bakso dan memperbanyak campuran pada daging.

"Saya terpaksa menyiasati dengan mengurangi ukuran bakso dari biasanya untuk mempertahankan usaha karena harga daging sapi yang semakin melonjak," ujarnya.

"Daripada menaikan harga bakso, kami lebih memilih mengubah racikan bakso dengan memperbanyak daging tetelan yang harganya relatif lebih murah serta memperkecil ukuran bakso agar keuntungan dapat menutupi harga daging sapi yang semakin tinggi," ungkap Ahmad.

Para penjual bakso tambah dia, berharap Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara memberikan perhatian dengan mencari solusi untuk menstabilkan harga karena jika harga daging sapi terus meningkat para pedagang makanan dengan bahan olahan daging sapi terancam gulung tikar.

"Tidak hanya pedagang bakso, penjual salome juga ikut mengurangi ukuran dari biasanya untuk mensiasati kenaikan harga daging sapi. Jika harga daging terus meningkat maka tidak menutupkemungkinan kami akan rugi dan bisa gulung tikar," ujar Ahmad.

Dari pantuan di pasar tradisional, hingga tiga hari setelah Idul Fitri, harga daging sapi melonjak hingga Rp130 ribu sampai 140 ribu per kilogram atau mengalami kenaikan Rp10.000 hingga Rp20.000 dari harga sebelumnya, yakni Rp120.000 per kilogram.

Sedangkan daging ayam boiler juga mengalami kenaikan, yang biasanya dijual dengan harga Rp35 ribu menjadi Rp40 ribu per kilogram.    (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015