Samarinda (ANTARA Kaltim) - Produksi padi di Provinsi Kalimantan Utara hingga akhir 2015 diprediksi mengalami kenaikan 14,54 persen, yakni dari 115.620 ton gabah kering giling pada 2014 menjadi 132.433 ton GKG.
"Kenaikan produksi sebesar itu karena meningkatnya luas panen yang mencapai 43,06 persen, dari 32.072 hektare pada 2014 menjadi seluas 45.881 ha pada 2015," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Perwakilan Kalimantan Timur Aden Gultom di Samarinda, Senin.
Sementara untuk produktivitas, lanjut dia, hasil yang dicapai petani Kaltara justru mengalami penurunan, tetapi hal itu tidak berpengaruh signifikan terhadap kenaikan produksi karena ditopang peningkatan luas panen yang cukup besar.
Untuk produktivitasnya pada 2014 mencapai 36,05 kuintal GKG per hektare, sementara pada 2015 diprediksi turun minus 7,19 persen atau menjadi 28,86 kuintal GKG per hektare.
Meskipun produksi padi di Kaltara mengalami peningkatan, Aden menambahkan provinsi hasil pemekaran dari Kaltim ini masih belum mampu mencapai swasembada beras.
Kondisi itu disebabkan jumlah penduduk Kaltara meningkat dan tingkat konsumsi beras masyarakat terhadap beras juga tinggi yang mencapai 113 kilogram per orang setiap tahun.
"Peningkatan produksi padi di Kaltara yang mencapai 16.813 ton (14,54 persen) tersebut, akibat dari peningkatan luas tanam di Kabupaten Bulungan yang bertambah sebesar 13.809 hektare," kata Aden Gultom.
Sedangkan perkiraan kenaikan produksi padi, terjadi pada periode Mei-Agustus sebesar 17.277 ton, atau 117,47 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Kenaikan produksi juga diperkirakan terjadi pada subround September-Desember 2015 yang sebesar 2.272 ton GKG atau naik 6,37 persen ketimbang subround yang sama tahun sebelumnya.
Dia juga mengatakan, pola panen padi 2015 masih sama dengan pola panen pada tahun-tahun sebelumnya, yakni puncak panen selalu terjadi pada periode Januari-April, sedangkan periode selanjutnya terus menurun. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Kenaikan produksi sebesar itu karena meningkatnya luas panen yang mencapai 43,06 persen, dari 32.072 hektare pada 2014 menjadi seluas 45.881 ha pada 2015," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Perwakilan Kalimantan Timur Aden Gultom di Samarinda, Senin.
Sementara untuk produktivitas, lanjut dia, hasil yang dicapai petani Kaltara justru mengalami penurunan, tetapi hal itu tidak berpengaruh signifikan terhadap kenaikan produksi karena ditopang peningkatan luas panen yang cukup besar.
Untuk produktivitasnya pada 2014 mencapai 36,05 kuintal GKG per hektare, sementara pada 2015 diprediksi turun minus 7,19 persen atau menjadi 28,86 kuintal GKG per hektare.
Meskipun produksi padi di Kaltara mengalami peningkatan, Aden menambahkan provinsi hasil pemekaran dari Kaltim ini masih belum mampu mencapai swasembada beras.
Kondisi itu disebabkan jumlah penduduk Kaltara meningkat dan tingkat konsumsi beras masyarakat terhadap beras juga tinggi yang mencapai 113 kilogram per orang setiap tahun.
"Peningkatan produksi padi di Kaltara yang mencapai 16.813 ton (14,54 persen) tersebut, akibat dari peningkatan luas tanam di Kabupaten Bulungan yang bertambah sebesar 13.809 hektare," kata Aden Gultom.
Sedangkan perkiraan kenaikan produksi padi, terjadi pada periode Mei-Agustus sebesar 17.277 ton, atau 117,47 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Kenaikan produksi juga diperkirakan terjadi pada subround September-Desember 2015 yang sebesar 2.272 ton GKG atau naik 6,37 persen ketimbang subround yang sama tahun sebelumnya.
Dia juga mengatakan, pola panen padi 2015 masih sama dengan pola panen pada tahun-tahun sebelumnya, yakni puncak panen selalu terjadi pada periode Januari-April, sedangkan periode selanjutnya terus menurun. (*)
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015