Samarinda (ANTARA Kaltim) - Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur Henry Pailan Tandi Payung mengemukakan Provinsi Kaltim perlu mendirikan sekolah kejuruan khusus dengan konsentrasi pada studi konversi energi untuk mendukung ketersediaan energi altenatif di masa mendatang.

Menurut Henry Pailan ketika ditemui di Samarinda, Selasa, sekolah tersebut didirikan secara berjenjang mulai sekolah menengah kejuruan (SMK) hingga perguruan tinggi, seperti politeknik negeri.

"Untuk perguruan tingginya bisa dimasukkan jurusan teknik konversi energi yang di dalamnya bisa memuat berbagai konversi energi terbarukan, seperti tenaga surya dan energi terbarukan lain. Sementara jenjang SMK khusus jurusan tenaga surya," kata Henry.

Henri Pailan mencetuskan wacana tersebut sebagai bagian dari upaya mengantisipasi pasca-pemanfaatan energi takterbarukan seperti minyak, gas dan batu bara.

Ia mengapresiasi langkah Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kaltim yang telah mengadakan pelatihan dan pemeliharaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) pada 11-13 Juni lalu.

Pelatihan yang digelar bekerja sama dengan Balai Besar Teknologi Energi (B2TE) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tersebut sangat positif, apalagi diikuti perwakilan peserta dari berbagai daerah.

"Pendirian sekolah kejuruan di bidang konversi energi seperti tenaga surya memang diperlukan kerja sama dengan berbagai pihak terkait, seperti B2TE dan BPPT," terang Henry.

Saat ini, lanjut Henri, di Indonesia belum terdapat SMK yang khusus jurusan tenaga surya, namun dirinya optimistis Kaltim dapat menggagas pendirian sekolah tersebut.

Optimalkan pemanfaatan energi tenaga surya juga mendukung program pemerintah dalam penyediaan energi yang ramah lingkungan.

"Hampir segala aktivitas selalu membutuhkan energi listrik, terutama daerah-daerah yang saat ini masih kesulitan listrik agar bisa menikmati energi listrik setidaknya dari PLTS," tambahnya.

Senada dengan itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Yahya Anja juga mendukung wacana pendidikan kejuruan yang dapat menghasilkan energi terbarukan, terutama tenaga surya yang bukan hal baru dalam kehidupan manusia.

"Saya pikir hal ini perlu menjadi agenda lebih lanjut pemerintah. Apalagi hingga kini belum ada sekolah kejuruan yang khusus mempelajari tenaga surya untuk di konversi menjadi energi yang dapat dimanfaatkan secara nyata dalam setiap aktivitas masyarakat," jelasnya.    (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015