Samarinda (ANTARA Kaltim)-  Anggota DPRD Kalimantan Timur Suterisno Thoha mengatakan penyaluran dana program "corporate social responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan harus tepat sasaran dan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar perusahaan.

Suterisno yang ditemui di Samarinda, Senin, mengatakan banyak perusahaan skala besar yang beroperasi di wilayah Kaltim, namun justru di sekitar lokasi perusahaan itu masih terlihat masyarakat yang hidup miskin dan tertinggal.

"Program CSR seharusnya tidak hanya berupa sunatan massal atau kegiatan gotong royong, tetapi harus lebih bermanfaat bagi warga, terutama untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat seperti aliran listrik," katanya.

Ia mengemukakan hal itu menanggapi keluhan masyarakat di Desa Liang Buaya, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara, yang hingga kini masih merasakan krisis listrik. Padahal, di daerah sekitar permukiman warga berdiri perusahaan kelapa sawit skala besar.

Akan tetapi, keberadaan perusahaan besar tersebut tidak memberikan manfaat dan kontribusi yang sangat signifikan bagi masyarakat sekitarnya.

"Kegiatan CSR banyak yang tidak tepat sasaran. Harusnya sesuai kebutuhan mendasar warga setempat," ujar wakil rakyat asal daerah pemilihan Kutai Kartanegara dan Kutai Barat ini.

Ia mengatakan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota seharusnya merangkul semua perusahaan yang beroperasi di daerahnya agar lebih peduli pada pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Selama ini, tambah dia, banyak perusahaan yang kurang peduli dengan masyarakat sekitar, padahal mereka sudah berdomisili lama sebelum perusahaan tersebut berdiri.

"Harapan kami, pemerintah dapat berperan aktif mengevaluasi program CSR yang asal-asalan dari perusahaan. Jadi, Perda CSR yang sudah disahkan DPRD Kaltim dapat diimplementasikan dengan baik, sehingga program CSR dapat bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," papar Suterisno.(*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015