Bontang (ANTARA Kaltim) - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Cabang Bontang, Kalimantan Timur, menjamin tidak ada pemadaman bergilir selama bulan suci Ramadhan, setelah beberapa perbaikan pada jaringan interkoneksi Sistem Mahakam sudah rampung.
Manager PLN Cabang Bontang La Ode Lawati kepada wartawan di Bontang, Kamis, mengatakan pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan tidak melakukan pemadaman bergilir.
"Kami akan berusaha agar saat menjelang, selama dan sesudah Ramadhan tidak ada pemadaman, sehingga tidak mengganggu aktivitas masyarakat," katanya, menanggapi permintaan DPRD Kota Bontang saat pertemuan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah pekan lalu.
Sebelumnya, Wali Kota Bontang Adi Darma dan Wakil Wali Kota Isro Umarghani juga menyampaikan protes kepada PLN terkait seringnya terjadi pemadaman listrik di daerah setempat dalam beberapa waktu terakhir, padahal kapasitas listrik di Bontang sudah surplus.
Lawati mengakui, kendati beberapa pembangkit listrik yang ada di Bontang sedang dalam perbaikan, namun pihaknya tetap meyakini mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan terhubungnya jaringan interkoneksi Sistem Mahakam saat ini.
"Kami akan sterilkan semampu kami untuk kenyamanan pelanggan dalam menghadapi bulan Ramadhan, karena saat ini pemakaian daya listrik pada siang hari hanya sekitar 20 megawatt, sedangkan pada malam hari mencapai 24 megawatt," ujarnya.
Namun demikian, ia mengakui pemadam bisa saja terjadi di luar kendala teknis, misalnya jaringan interkoneksi yang ada di Balikpapan terhenti karena sesuatu hal. Namun, PLN Bontang telah mengantisipasi dengan pembangkit yang ada saat ini.
"Bisa saja itu terjadi, makanya beberapa pembangkit yang ada, seperti PLTD (diesel) dan PLTMG (gas) terus dikontrol setiap 500 jam, meskipun belum saatnya perawatan tetap. Hal ini kita lakukan untuk mengantisipasi terjadinya pemadaman bergilir," tambah La Ode Lawati. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Manager PLN Cabang Bontang La Ode Lawati kepada wartawan di Bontang, Kamis, mengatakan pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan tidak melakukan pemadaman bergilir.
"Kami akan berusaha agar saat menjelang, selama dan sesudah Ramadhan tidak ada pemadaman, sehingga tidak mengganggu aktivitas masyarakat," katanya, menanggapi permintaan DPRD Kota Bontang saat pertemuan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah pekan lalu.
Sebelumnya, Wali Kota Bontang Adi Darma dan Wakil Wali Kota Isro Umarghani juga menyampaikan protes kepada PLN terkait seringnya terjadi pemadaman listrik di daerah setempat dalam beberapa waktu terakhir, padahal kapasitas listrik di Bontang sudah surplus.
Lawati mengakui, kendati beberapa pembangkit listrik yang ada di Bontang sedang dalam perbaikan, namun pihaknya tetap meyakini mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan terhubungnya jaringan interkoneksi Sistem Mahakam saat ini.
"Kami akan sterilkan semampu kami untuk kenyamanan pelanggan dalam menghadapi bulan Ramadhan, karena saat ini pemakaian daya listrik pada siang hari hanya sekitar 20 megawatt, sedangkan pada malam hari mencapai 24 megawatt," ujarnya.
Namun demikian, ia mengakui pemadam bisa saja terjadi di luar kendala teknis, misalnya jaringan interkoneksi yang ada di Balikpapan terhenti karena sesuatu hal. Namun, PLN Bontang telah mengantisipasi dengan pembangkit yang ada saat ini.
"Bisa saja itu terjadi, makanya beberapa pembangkit yang ada, seperti PLTD (diesel) dan PLTMG (gas) terus dikontrol setiap 500 jam, meskipun belum saatnya perawatan tetap. Hal ini kita lakukan untuk mengantisipasi terjadinya pemadaman bergilir," tambah La Ode Lawati. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015