Samarinda (ANTARA Kaltim) - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Kalimantan Timur periode Juni 2015 kembali turun, baik pada TBS sawit berumur tiga, empat tahun, dan seterusnya, maupun TBS yang berumur 10 hingga 25 tahun.

"Untuk TBS kelapa sawit berumur 10 tahun ke atas pada April lalu seharga Rp1.589,14 per kilogram, pada Mei turun menjadi Rp1.572,82 per kg, dan pada Juni ini kembali turun menjadi Rp1.495,82 per kg," kata Ketua Tim Penetapan Harga TBS Kaltim Mochammad Yusuf di Samarinda, Rabu.

Yusuf yang juga Kepala Bidang Usaha, Dinas Perkebunan Kaltim melanjutkan, penurunan harga TBS kelapa sawit ini dipengaruhi semakin melemahnya harga jual minyak sawit atau crude palm oil (CPO) di tingkat dunia, sehingga hal ini berimbas pada harga yang terkait dengan kelapa sawit, termasuk harga jual TBS.

Penurunan harga TBS juga dipengaruhi oleh produksi dan ketersediaan bahan baku di pasar lokal yang terus bertambah, sementara serapan pasar tidak ada penambahan, sehingga hukum eknomi berlaku, yakni ketika barang banyak sementara pembeli tidak bertambah, maka barang akan turun, begitu pula sebaliknya.

Penurunan harga tersebut disepakati berdasarkan keputusan Tim Penetapan Harga TBS Dinas Perkebunan Kaltim. Rincian penurunan harga itu adalah TBS dari kelapa sawit umur tiga tahun turun menjadi Rp1.311,54 per kg.

Kemudian umur empat tahun seharga Rp1.339,25 per kg, umur lima tahun menjadi Rp1.367,21 per kg, umur enam tahun turun menjadi Rp1.402,56 per kg, umur tujuh tahun Rp1.416,31 per kg.

Selanjutnya, TBS dari kelapa sawit berumur delapan tahun turun menjadi Rp1.450,57 per kg, umur sembilan tahun menjadi Rp1.483,85 per kg, dan umur sepuluh tahun ke atas menjadi Rp1.495,82 per kg.

Sementara itu, harga CPO tertimbang juga mengalami penurunan yang ditetapkan tim menjadi seharga Rp7.132,20 per kg, dari sebelumnya seharga Rp7.432,65 per kg.

Begitu pula untuk harga kernel (inti sawit) yang mengalami penurunan, yakni dari Rp4.740,82 per kg pada Mei turun menjadi Rp4.337,68 per kg pada Juni.     (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015