Samarinda (ANTARA Kaltim) – Dukungan pemerintah pusat melalui APBN terhadap pembangunan pintu-pintu air di sentra pertanian Kaltim diharapkan mampu memaksimalkan hasil produksi pertanian Kaltim utamanya mendukung pencapaian program nasional, berupa  swasembada pangan.

“Dukungan pusat melalui APBN terkait pembangunan sarana dan prasarana pertanian daerah harus mampu kita manfaatkan, sehingga lahan potensial mampu berproduktivitas dan swasembada pangan terwujud di Kaltim,” kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim H Ibrahim, Senin (25/5)

Ibrahim mengemukakan pembangunan sarana dan prasarana pertanian diprioritaskan di sejumlah sentra pertanian di Kaltim. Diantaranya dengan hamparan sekitar 15 ribu hektare lahan potensial pertanian di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Paser.

Masing-masing delapan ribu hektare di Kecamatan Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara serta di kawasan Desa Sebakung Makmur Kabupaten Paser terdapat hampir mencapai enam ribu hektare.

Kondisi lahan potensial tersebut sangat besar namun produksi masih sekali panen dalam setahun. Belum bisa dimaksimalkan karena permasalahn ketersedian air dan sudah ada pembuangan air yang dibangun Balai Wilayah Sungai (BWS) III Kalimantan.

Pemprov Kaltim berharap segera dibangun pintu-pintu air. Sehingga dengan pintu air itu maka tidak lagi air mengalir dari hulu ke pembuangan tetapi bisa langsung digunakan petani untuk mengaliri sawah.

Ibrahim menyebutkan  panen setahun dua kali saja dengan produksi 86 ribu ton setiap kali panen sudah bisa memenuhi kebutuhan Kaltim. Mengingat Kaltim masih devisit kebutuhan pangan sekitar 108.479 ton dari total konsumsi masyarakat yang mencapai 384.183 ton.

Berdasarkan data Dinas Pertanian Tanaman Pangan untuk total produktivitas pertanian pada 2014 hanya 275.704 ton dari luas lahan produksi pertanian 113,838 hektare. Diharapkan  2015 melalui APBD-P maupun APBN-P mampu memacu kegiatan pertanian pangan.

Pemprov Kaltim melalui instansi teknis bidang pertanian terkait telah membuat usulan ke Kementerian Pertanian maupun Kementerian Pekerjaan Umum khususnya DED (detail engineering design atau desain teknis perencanaan) pertanian di Kabupaten PPU dan Paser.

“Paling tidak diharapkan dapat dikoordinasi ke kementerian terkait juga disampaikan ke Presiden Jokowi untuk mengusulkan penyelesaian kegiatan irigasi di Kabupaten PPU dan Paser serta sentra pertanian di daerah lain,” harap Ibrahim.

Mengingat, program swasembada pangan 2017 merupakan sasaran program nasional pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) untuk tiga tahun pertama pelaksanaan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2015-2019. (Humas Prov Kaltim/yans).

 

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015