Penajam (ANTARA Kaltim) - Legislator DPR RI dari daerah pemilihan Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, Achmad Amins meminta Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara membangun irigasi untuk memenuhi kebutuhan air bagi areal persawahan di daerah itu.

"Potensi pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara cukup besar, tapi masih belum optimal karena terkendala, terutama permasalahan irigasi," kata Achmad Amins saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Penajam Paser Utara, Senin.

"Jadi, pemerintah kabupaten harus segera membangun sistem irigasi agar para petani tidak lagi kesulitan mendapatkan air untuk pengairan lahan persawahan mereka," tambah Achmad.

Potensi pertanian di wilayah Penajam Paser Utara lanjut Achmad Amins, khusunya di Kecamatan Babulu, belum dapat digarap secara optimal karena masih terkendala beberapa permasalahan, terutama masalah irigasi atau perairan yang selama ini masih menggandalkan air hujan (sawah tadah hujan).

"Luas lahan persawahan di Babulu mencapai sekitar 10 hektare, tapi perairan masih menggunakan sistem tadah hujan sehingga para petani tidak optimal dalam menggarap sawah," kata mantan Wali Kota Samarinda tersebut.

Rencana penyodetan Sungai Long Kali, Kabupaten Paser, untuk mengalirkan air sungai ke bendungan Talake menurut Ahmad Amins, harus segera dilakukan sehingga petani di daerah itu tidak lagi kesulitan air untuk mengairi sawah.

Ia mengatakan, keberadaan sodetan Sungai Long Kali yang melalui bendungan Talake tidak hanya membantu pengairan sawah di Kabupaten Penajam Paser Utara saja, namun juga di Kabupaten Paser sehingga tugas Kaltim terkait target swasembada pangan nasional 2017 dapat terwujud.

"Untuk percepatan pembangunan itu, saya akan melakukan pembicaraan lintas komisi di DPR RI, termasuk masalah pendanaannya," ujar politisi dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) tersebut.

Selain itu Ahmad Amins juga menilai, Perusahaan Daerah (Perusda) Benuo Taka Penajam Paser Utara telah membuktikan, bahwa Kaltim mampu mengelola minyak dan gas karena perusahaan daerah tersebut mampu mengelola dan meproduksi gas dari enam sumur yang ada di daerah itu.

"Perusda sudah membuktikan kemampuan daerah dalam mengelola gas dengan produksi 0,8 milion standard cubic feet per day atau mscfpd," ungkap anggota Komisi VII DPR RI yang membidangi Energi Sumber Daya Mineral, Riset Dan Penelitian serta Lingkungan Hidup tersebut.     (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015