Samarinda (ANTARA Kaltim) - Nilai ekspor dari Provinsi Kalimantan Utara selama Maret 2015 tercatat hanya 96,68 juta dolar AS atau mengalami penurunan sekitar 24,66 persen dibanding Februari yang mencapai 128,32 juta dolar AS.

"Penurunan nilai ekspor Kaltara disebabkan turunnya hasil tambang sekitar 34,58 persen selama Maret lalu," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur Aden Gultom, dalam keterangan tertulis di Samarinda, Selasa.

Kalimantan Utara merupakan daerah otonomi baru hasil pemekaran dari Provinsi Kalimantan Timur yang disahkan sejak 2012.

Secara kumulatif, data BPS Kaltim mencatat nilai ekspor Kaltara selama Januari-Maret 2015 mencapai 478,66 juta dolar AS atau mengalami kenaikan hingga 78 persen dibanding periode sama 2014. Ekspor dari provinsi termuda ini berupa barang-barang nonmigas.

Adapun nilai impor nonmigas Kaltara pada Januari-Maret 2015 mencapai 21,52 juta dolar AS, naik 181,04 persen dibanding triwulan pertama 2014.

Sementara neraca perdagangan Kaltara selama triwulan pertama tahun ini mengalami surplus 457,14 juta dolar AS.

Aden Gultom menjelaskan tiga negara di Asia, yakni Tiongkok, India dan Taiwan menjadi negara tujuan ekspor utama komoditas nonmigas dari Kaltara, dengan kontribusi mencapai 71,90 persen dari total ekspor.

Jumlah ekspor ke Tiongkok pada Maret lalu tercatat 83,41 juta dolar AS, diikuti India 60,21 juta dolar AS dan Taiwan 38,76 juta dolar AS.

"Kenaikan terbesar tercatat untuk ekspor ke Taiwan, dari sebelumnya pada Februari hanya 4,64 juta dolar AS, baik menjadi 38,76 juta dolar AS," tambah Aden Gultom.

Selain ketiga negara tersebut, komoditas nonmigas Provinsi Kaltara juga diekspor ke beberapa negara lain, seperti Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Bangladesh. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015