Samarinda (ANTARA Kaltim) - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Kalimantan Timur untuk periode Mei 2015 mengalami penurunan tipis senilai Rp16,32 per kilogram (kg), yakni dari Rp1.589,14 per kg pada April menjadi Rp1.572,82 pada Mei.

"Harga TBS yang mengalami penurunan hingga menjadi Rp1.572,82 per kg tersebut, merupakan TBS yang kelapa sawitnya sudah berumur 10 tahun ke atas. Sedangkan kelapa sawit yang umurnya di bawah 10 tahun, tentu TBS-nya semakin murah," ujar Ketua Tim Penetapan Harga TBS Kaltim Mochammad Yusuf di Samarinda, Kamis.

Penetapan harga pembelian TBS yang sebesar itu berdasarkan hasil keputusan rapat oleh Tim Penetapan harga Pembelian TBS Kaltim yang digelar di Balikpapan. Tim tersebut dibentuk berdasarkan SK Gubernur Kaltim pada 3 Oktober 2013.

Sedangkan rincian harga TBS untuk periode Mei 2015 yang berumur di bawah 10 tahun adalah, untuk TBS yang berumur sembilan tahun harga pembeliannya senilai Rp1.560,16 per kg, umur delapan tahun seharga Rp1525,25 per kg.

Kemudian TBS kelapa sawit yang berumur tujuh tahun seharga Rp1.489,30 per kg, umur enam tahun seharga Rp1.474,88 per kg, umur lima tahun seharga Rp1.437,73 per kg, umur empat tahun seharga Rp1.408 per kg, dan TBS kelapa sawit berumur tiga tahun seharga Rp1.379,04 per kg.

Sedangkan untuk harga penjualan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) juga mengalami penurunan, atau turun seharga Rp129,01 per kg. Tetapi untuk harga kernel atau inti sawit justru mengalami kenaikan sebanyak Rp346,38 per kg.

Pada periode April 2015 harga CPO rerata tertimbang sebesar Rp7.561,66 per kg, tetapi pada periode Mei 2015 turun menjadi Rp7.432,65 per kg.

Sedangkan harga kernel pada April 2015 hanya Rp4.394,44 per kg, tetapi pada periode Mei 2015 naik menjadi Rp4.740,82 per kg.

Dia meyakini harga TBS ke depan akan kembali naik seiring makin banyaknya permintaan CPO. Apalagi dalam tiga bulan terakhir harga pembelian TBS di Kaltim terus mengalami kenaikan, sehingga penurunan yang terjadi pada Mei dinilainya merupakan hukum perdagangan yang biasa mengalami fluktuasi.     (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015