Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Chevron Indonesia Company terus berupaya mempertahankan produksi minyak dan gas Lapangan Sepinggan yang terletak di Selat Makassar, 37 kilometer arah timur Balikpapan, Kalimantan Timur.

"Sampai akhir tahun 2012, produksi minyak Lapangan Sepinggan ini mencapai 12.000 barel per hari dan gas 45 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd)," kata Team Manager South Operation Offshore Sepinggan Field, Danny Andryanto, di Anjungan Sepinggan Quarter, Balikpapan, Kamis.

Pada produksi puncaknya di awal tahun 1976, lapangan ini pernah menyumbang hingga 25.000 barel minyak per hari dan gas 50 mmscfd.

Andryanto juga menambahkan bahwa metode injeksi air yang berhasil di Riau, tidak terlalu sukses di Lapangan Sepinggan, karena sumur-sumur minyak dan gas yang dikelola Chevron di ambang Teluk Balikpapan sudah 90 persen mengeluarkan air.

Di Anjungan Sepinggan, yaitu di platform yang disebut Sepinggan Production, air dan minyak serta gas dipisahkan, dan ketiga-tiganya kemudian dipompa ke Lawelawe, Kabupaten Penajam Paser Utara, di selatan Teluk Balikpapan, di mana Chevron memiliki terminal dan fasilitas pengolahan lanjutan.

Di Lawelawe, air diolah kembali untuk memenuhi standar mutu lingkungan agar bisa dibuang kembali ke alam tanpa menjadi pencemar. Gas dialirkan ke kilang Pertamina di Balikpapan dan sebagian lagi dikirim ke Bontang untuk memenuhi kuota ekspor LNG.

Sejak pertama dikembangkan tahun 1976, tambahnya, Lapangan Sepinggan kini memiliki 75 sumur yang tersebar di sekeliling Anjungan Sepinggan.

Namun demikian, pada 2015 hanya 30 sumur yang diproduksikan dengan kedalaman antara 12.000 hingga 15.000 kaki atau 4.000-5.000 meter dari dasar laut. Laut di Lapangan Sepinggan memiliki kedalaman antara 40-50 meter.

Chevron di Indonesia populer dengan keberhasilan mereka merevitalisasi sumur-sumur di Lapangan Duri dan Lapangan Minas di Provinsi Riau.

Di Lapangan Duri, produksi minyak kembali meningkat setelah diinjeksikan uap (steam flooding). Lapangan injeksi uap Duri ini merupakan proyek "recovery"dengan injeksi uap terbesar di dunia. Sementara di Lapangan Minas, Chevron menerapkan teknologi injeksi air.

Data SKK Migas mencatat dengan inovasi teknologi itu, Chevron berhasil menahan penurunan produksi menjadi hanya rata-rata 4-5 persen per tahun. Sampai 2013, secara akumulatif produksi minyak bumi oleh Chevron mencapai 12 miliar barel.

Di Kalimantan Timur, Chevron juga menjadi operator di Lapangan Attaka, blok migas persis di utara Blok Mahakam yang dikelola Total Indonesie.

Ada juga lapangan West Seno di laut dalam di bagian utara Selat Makassar, di mana sumur-sumurnya mencapai kedalaman 12.000 kaki dari dasar laut, sementara kedalaman laut sendiri mencapai 6.000 meter. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015