Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Pawai peringatan Hari Kartini di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa pagi, terpaksa dibatalkan akibat hujan deras yang mengguyur sejak pukul 07.00 hingga 10.15 Wita dan menyebabkan banjir di sejumlah titik lokasi.

"Pihak sekolah bersama Komite Sekolah sudah sepakat pagi pawai keliling komplek sekitar sekolah, tapi karena hujan lebat dan sampai sekarang belum reda, bahkan sampai banjir, terpaksa dibatalkan," kata Ketua Komite Sekolah TK Alam Harapan Bangsa Samarinda Dina Fatimah di Samarinda, Selasa.

Keputusan sekolah bersama komite itu dilakukan melalui telepon genggam masing-masing, karena semua orang tua siswa belum ada yang sampai di sekolah akibat hujan lebat yang mengguyur sejak pagi, bahkan sejumlah jalan mengalami kemacetan akibat banjir yang menghambat laju kendaraan.

"Kami sudah sepakat pawai Kartini akan dilakukan Rabu (22/4) besok, jika tidak hujan lagi seperti hari ini. Kalau kami paksakan hari ini tetap ikut pawai sambil menunggu hujan reda, kasihan pakaian adat yang dikenakan anak-anak akan lusuh dan kotor," katanya.

Rencananya, dalam pawai tersebut anak-anak dari TK Alam Harapan Bangsa mengenakan sejumlah pakaian adat nusantara, di antaranya adat Jawa, Aceh, Suku Dayak, Sulawesi, dan sejumlah adat daerah lainnya.

Salah satu ibu dari siswa di TK tersebut juga mengatakan anak perempuannya sudah dibawa ke salon dan mengeluarkan uang ratusan ribu untuk berdandan agar tampil lebih cantik saat pawai, tetapi dia harus merelakan tidak jadi pawai akibat banjir dan hujan yang mengguyur.

Dia juga mengaku masih beruntung karena nekat pulang ketika hujan baru mulai turun pada sekitar pukul 07.00 Wita, karena jika menunggu reda pasti tidak bisa pulang dengan cepat karena tiap menit banjir terus semakin tinggi.

Berdasarkan pantauan, banjir sudah terjadi di sejumlah titik baik di permukiman penduduk maupun beberapa ruas jalan, seperti di kawasan Sempaja, Temindung, Mugirejo, Jalan Dr Soetomo, Jalan Ahmad Yani dan Jalan lambung Mangkurat.

Sedangkan di Jalan DI Panjaitan, banjir terparah terjadi pada dua titik, yakni di kisaran depan kantor Polisi Samarinda Utara dan Simpang Mugirejo.

Banjir di kawasan ini menyebabkan kemacetan total dan melumpuhkan jalur Samarinda-Bontang, bahkan puluhan sepeda motor mengalami mati mesin akibat terendam air, sedangkan kendaraan roda empat sampai sekitar pukul 11.00 Wita baru bisa mulai bergerak jalan merayap. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015