Samarinda (ANTARA Kaltim) – Forum mahasiswa yang mengatas namakan Lembaga Kajian Studi Mahasiswa LKSM) Kalimantan Timur kecewa banyak pembangunan di Kaltim yang mangkrak.
Oleh karena itu mereka mendatangi gedung DPRD Kaltim guna manyampaikan aspirasi kekecewaan mereka yang diterima oleh salah satu anggota DPRD Kaltim Syafruddin.
“Kami kecewa konsep pembangunan dan perencanaan pembangunan di Kaltim. semestinya seluruh pembangunan yang dilakukan dapat memberikan manfaat dan kesejahteraan masyarakat tetapi pada kenyataannya tidak sesuai harapan, “ kata Ketua Forum LKSM , Ismail di Samarinda, Rabu (14/4).
Ia mengatakan perencanaan pembangunan yang dilakukan kurang matang. Seperti adanya berbagai proyek pembangunan yang skema pembangunannya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Kondisi itu ditandai dengan adanya pembengkakan anggaran yang mencapai hingga Rp 4,3 triliun di dalam proyek multiyears contract.
Sementara itu anggota DPRD Kaltim Syafruddin pun mengungkapkan hal yang sama kekecewaannya terkait proyek pembangunan yang sampai saat ini ada yang mangkrak.
“Sangat disesalkan jika masih ada proyek pembangunan mangkrak. Jelas ini sangat merugikan masyarakat. Sebagai wakil rakyat, maka tuntutan ini perlu untuk ditindaklanjuti juga dievaluasi. Seluruh SKPD terkait seperti Dinas Pekerja Umum (PU) dan Bappeda harus mengevaluasi pembangunan bersama,†kata Syafruddin.
Ismail menuntut agar ketika melakukan perencanaan pembangunan haruslah berasaskan kesejahteraan rakyat. Hal tersebut dimaksudkan, agar tidak menimbulkan kesenjangan. Oleh sebab itu perlu segera dibbentuk panitia khusus (Pansus) dengan tujuan mengevaluasi kembali pembengkakan anggaran yang terjadi dalam beberapa megaproyek.
“Adapun dari beberapa proyek multiyears contract yang mengalami pembengkakan anggaran, yaitu jalan tol Samarinda Balikpapan. Perencanaan awal tahun 2009 pembangunan jalan tol sepanjang 99,02 kilometer hanya perlu Rp 6,2 triliun. Ternyata, belakangan anggaran bertambah Rp 3,8 triliun sehingga total mencapai hingga Rp 10 triliun,†kata Ismail.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Fraksi Parta Kebangkitan Bangsa (PKB) mengenai tuntutan pansus disebutnya akan segera dilakukan rapat internal komisi untuk membahas tuntutan tersebut.
“Saya secara pribadi sangat setuju untuk dilakukannya kajian serta evaluasi mendalam terhadap proyek-proyek pembangunan secara menyeluruh, agar tidak terjadinya kesalahan yang berujung mandek. Diharapkan agar teman-teman dapat bersabar terkait pembentukan pansus ini.
Hal ini perlu dikomunikasikan terlebih dahulu kepada teman-teman anggota lainnya,†ungkapnya. ( Humas DPRD Kaltim/adv/rid/oke)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Oleh karena itu mereka mendatangi gedung DPRD Kaltim guna manyampaikan aspirasi kekecewaan mereka yang diterima oleh salah satu anggota DPRD Kaltim Syafruddin.
“Kami kecewa konsep pembangunan dan perencanaan pembangunan di Kaltim. semestinya seluruh pembangunan yang dilakukan dapat memberikan manfaat dan kesejahteraan masyarakat tetapi pada kenyataannya tidak sesuai harapan, “ kata Ketua Forum LKSM , Ismail di Samarinda, Rabu (14/4).
Ia mengatakan perencanaan pembangunan yang dilakukan kurang matang. Seperti adanya berbagai proyek pembangunan yang skema pembangunannya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Kondisi itu ditandai dengan adanya pembengkakan anggaran yang mencapai hingga Rp 4,3 triliun di dalam proyek multiyears contract.
Sementara itu anggota DPRD Kaltim Syafruddin pun mengungkapkan hal yang sama kekecewaannya terkait proyek pembangunan yang sampai saat ini ada yang mangkrak.
“Sangat disesalkan jika masih ada proyek pembangunan mangkrak. Jelas ini sangat merugikan masyarakat. Sebagai wakil rakyat, maka tuntutan ini perlu untuk ditindaklanjuti juga dievaluasi. Seluruh SKPD terkait seperti Dinas Pekerja Umum (PU) dan Bappeda harus mengevaluasi pembangunan bersama,†kata Syafruddin.
Ismail menuntut agar ketika melakukan perencanaan pembangunan haruslah berasaskan kesejahteraan rakyat. Hal tersebut dimaksudkan, agar tidak menimbulkan kesenjangan. Oleh sebab itu perlu segera dibbentuk panitia khusus (Pansus) dengan tujuan mengevaluasi kembali pembengkakan anggaran yang terjadi dalam beberapa megaproyek.
“Adapun dari beberapa proyek multiyears contract yang mengalami pembengkakan anggaran, yaitu jalan tol Samarinda Balikpapan. Perencanaan awal tahun 2009 pembangunan jalan tol sepanjang 99,02 kilometer hanya perlu Rp 6,2 triliun. Ternyata, belakangan anggaran bertambah Rp 3,8 triliun sehingga total mencapai hingga Rp 10 triliun,†kata Ismail.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Fraksi Parta Kebangkitan Bangsa (PKB) mengenai tuntutan pansus disebutnya akan segera dilakukan rapat internal komisi untuk membahas tuntutan tersebut.
“Saya secara pribadi sangat setuju untuk dilakukannya kajian serta evaluasi mendalam terhadap proyek-proyek pembangunan secara menyeluruh, agar tidak terjadinya kesalahan yang berujung mandek. Diharapkan agar teman-teman dapat bersabar terkait pembentukan pansus ini.
Hal ini perlu dikomunikasikan terlebih dahulu kepada teman-teman anggota lainnya,†ungkapnya. ( Humas DPRD Kaltim/adv/rid/oke)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015