Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Seorang warga Desa Manunggal Jaya, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, mengaku warung makan yang dibukanya lebih dari tiga tahun lalu, dapat berhasil sampai kini berkat adanya modal usaha dari PNPM-MPd.

"Dulu suami saya jual bakso keliling, tetapi lama-lama sepi. Kemudian pada 2011, saya berembuk dengan suami agar bisa usaha menetap membuka warung dengan nama Warung Lamongan," kata Marliyah, 34 tahun, di Tenggarong Seberang, Selasa.

Saat berembuk dengan suami ketika itu, lanjut dia, ada rasa pesimistis karena modal semakin menipis sehingga tidak mungkin bisa membayar sewa tempat di pinggir jalan dan untuk modal usaha jual makanan.

Tetapi, Marliyah memiliki ide untuk meminjam modal melalui Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Tenggarong Seberang, karena UPK juga mengelola dana dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) untuk disalurkan kepada pelaku usaha kecil dan mikro yang dijalankan kaum perempuan.

Saat itu, ia membentuk Kelompok Simpan Pinjam Perempuan (KSPP) Mekar Jaya dan sekaligus diangkat menjadi Ketua KSPP. Lantas, pihaknya mengajukan pinjaman kepada UPK setempat.

Setelah mendapat pinjaman modal pada 2012, kemudian saat itu dia mulai membuka usaha Warung Lamongan. Beberapa menu yang disiapkan dalam warung itu antara lain soto Lamongan, ayam penyet, dan beberapa jenis ikan laut maupun ikan sungai.

Usaha tersebut terus mengalami pengembangan cukup lumayan, sehingga tiap bulan dia bersama anggota kelompoknya yang jumlahnya tiga orang dengan jenis usaha yang berbeda, lancar melakukan pengembalian kepada UPK Tenggarong Seberang.

Berkat kelancaran pengembalian tersebut, kemudian pengajuan kenaikan pinjaman oleh KSPP Mekar Jaya disetujui oleh UPK, sehingga pada 2014 KSPP Mekar Jaya yang diketuai Marliyah mendapat pinjaman modal Rp55 juta.

Kini, Warung Lamongan yang berlokasi di jalan poros Tenggarong Seberang itu hampir tidak sepi dari pengunjung, karena selain makanan yang disajikan cukup enak, harganya juga relatif murah.

Berkat banyaknya pengunjung, Marliyah kemudian terus menambah jumlah tenaga kerja, sehingga sampai saat ini dia sudah memiliki enam tenaga kerja.

"Alhamdulillah, berkat usaha yang lancar ini, kami bisa membiayai kebutuhan sekolah dua anak saya. Saya juga terima kasih kepada PNPM dan UPK Tenggarong Seberang yang selain memberikan pinjaman juga membina kami, sehingga kami juga bisa membuka usaha katering," kata Marliyah lagi. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015