Penajam (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, akan membangun irigasi menggunakan sistem "ferrocement" untuk meningkatkan produksi pertanian sehingga target swasembada pangan nasional 2017 dapat terealisasi.

Kepala Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluh (KPP) Kabupaten Penajam Paser Utara, Surito Widarie, Jumat mengatakan, irigasi dengan sistem "ferrocement" merupakan metode baru dalam dunia pertanian.

Metode "ferrocement" itu kata Surito Widarie, yakni sistem pengairan dengan menggunakan blok semen yang dibangun di atas hamparan sawah.

Ia berharap, dengan inovasi irigasi sistem "ferrocement" tersebut, dapat mengejar target swasembada pangan 2017.

Sistem irigasi `ferrocement` tersebut lanjut Surito Widarie, memiliki keunggulan, dapat menjangkau lokasi sawah di daerah terpencil yang selama ini sulit terjangkau saluran air.

Metode teknologi pengairan tersebut baru akan diterapkan di areal pertanian seluas 4.000 hektare di Kecamatan Babulu.

"Sawah di pelosok bisa dijangkau dengan sistem irigasi ini dan di Babulu memiliki lahan pertanian yang sangat luas serta banyak sawah berada di daerah pelosok yang sulit terjangau saluran air," ungkap Surito Widarie..

Ia menjelaskan, pembangunan saluran irigasi "ferocemen" pada 2015 tersebut, dibiayai oleh pemerintah pusat melalui anggaran pendapatan belanja negara (APBN) 2015.

"Diharapkan, dengan pembangunan irigassi sistem `ferrocement` ini dapat mendukung program swasembada pangan 2017, dimana pada tahun ini (2015) menargetkan luas tanam padi mencapai berkisar 20 ribu hekatre," katanya.

"Dengan metode pengairan ini, produksi padi di Kabupaten Penajam Paser Utara dapat semakin meningkat, awalnya dua kali panen menjadi tiga kali panen dalam satu tahun," ungkap Surito Widarie.    (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015