Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pilkada Samarinda sudah di depan mata. Rakyat harus benar-benar selektif dalam pemilihan yang akhirnya kembali digelar langsung tersebut. Prioritas  mewujudkan Kota Samarinda menjadi kota layak huni dan dapat menyelesaikan berbagai macam persoalan yang tengah dihadapi, menjadi tantangan wali kota baru.

Anggota DPRD Provinsi Kaltim Rusman Ya’qub memberikan pandangannya terkait sosok wali kota ideal untuk Samarinda lima tahun kedepan. Menurutnya, bukan sesuatu yang sederhana dalam memimpin kota. Segala sesuatu harus direncanakan secara terukur, terarah dan matang.

“Kita berharap, siapapun yang memimpin Kota Samarinda nantinya adalah sesosok pemimpin yang mampu menjawab, menuntaskan juga menyelesaikan lima persoalan kota,” tegasnya.

Lima persoalan yang hingga sampai saat ini belum tuntas itu adalah macet, banjir, kerusakan lingkungan, kebersihan kota dan permasalahan sosial perkotaan. Jika lima persoalan dapat diselesaikan, maka masyarakat mendapati sosok wali kota yang sangat diidam-idamkan.

“Bagi saya itulah sosok pemimpin yang sangat didambakan masyarakat Samarinda. Kita tahu bahwa permasalahan yang ada di Ibukota Provinsi Kaltim ini tidaklah lepas dari lima persoalan itu. Tentu, masyarakat membutuhkan sesosok pemimpin yang mengedepankan rakyat juga pengembangan kota agar jauh lebih baik yang tidak meninggalkan suatu permasalahan lainnya,” urainya.

Permasalahan macet di Samarinda sudah mengkhawatirkan. Perlu solusi cepat menyikapinya. Seharusnya, Samarinda bisa belajar dari daerah lain yang memiliki tata ruang lebih baik. Selain itu, pola pengairan harus lebih dibenahi, mengingat Samarinda merupakan daerah dominan rawa dan lembah maka banjir menjadi permasalahan yang tak kunjung usai.

“Sampai saat ini permasalahan kemacetan dan banjir belum teratasi. Dibutuhkan sosok kepemimpinan  yang tangguh untuk betul-betul mengatasi persoalan ini, supaya masyarakat tidak terus menerus terhantui,” kata Rusman.

Selain itu, faktor kerusakan lingkungan juga kerap menjadi bagian tak terpisahkan di Kota Samarinda. Disadari bahwa, kondisi perkotaan sangat mengkhawatirkan akibat eksploitasi sumber daya alam, terlebih beberapa perusahaan eksploitasi tidak mampu mengembalikan lingkungan usai melakukan kegiatan tambang. Bisa dibayangkan jika eksploitasi tidak terkendali, maka kota ini menjadi kota yang tidak layak huni.

“Tak hanya soal lingkungan, Samarinda juga perlu menata kembali perwajahan kotanya. Terutama terkait infrastruktur lingkungan kebersihan. Tak hanya melalui Pilkada saja calon kepala daerah lantas berbenah, namun harus dicari sosok yang memang pemerhati masalah kebersihan ini dari jauh hari,” katanya lagi.

Masih banyak hal lain yang perlu dibenahi dalam perwajahan ini. Misalnya, fenomena anak jalanan, pengemis, pengangguran dan lain sebagainya. Memang, perwajahan kota ini identik dengan persoalan lama seperti tersebut diatas, namun disinilah diperlukan ketegasan seorang pemimpin, bahwa hal itu bisa diselesaikan dengan cara merubah sistem aparatur negara kita yang sekarang ini terkesan kurang peduli terhadap kepentingan publik ini.

“Kelima hal ini harus menjadi fokus utama yang harus diselesaikan oleh pemimpin kota dimasa mendatang,” sela Rusman.

Menurutnya, pemimpin Samarinda hendaknya lebih berani mengambil resiko dengan melakukan terobosan dalam menyelesaikan permasalahan. Jika tidak fokus ditakutkan akan kalah dengan program baru yang diusung oleh calon pemimpin baru.

Fokus tata kota juga harus dikembangkan, dalam artian tak hanya berkutat pada daerah yang itu-itu saja. Pembangunan harus lebih menyebar, karena fungsinya juga sebagai pemerataan penduduk dan berkorelasi dengan permasalahan Samarinda yang tak kunjung rampung.

“Harus ada terobosan untuk membangun kota baru dan kearah itu. Kondisi itu  masih sangat  memungkinkan. Kita masih punya banyak potensi. Tinggal bagaimana memperbaiki RTRW nya,” kata Rusman lagi. (Humas DPRD Kaltim/adv/rid/dhi/oke)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015