Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono menyatakan sebanyak 2.226 Bintara Pembina Desa atau Babinsa di Provinsi Kalimantan Timur akan diterjunkan ke sawah-sawah untuk bekerja sama dengan petani penggarap sawah.

"Para Babinsa ini akan membantu petani atau gabungan kelompok tani (Gapoktan) dalam mengembangkan pertanian di daerah, termasuk membuat kluster pertanian sebagai contoh pengembangan pertanian," kata Pangdam di Samarinda, Kamis.

Hal itu diungkapkan Benny Indra ketika mengikuti Rapat Koordinasi Pangan Terpadu 2015 di Pendopo Lamin Etam, Kantor Gubernuran Kaltim, yang dihadiri Gubernur Awang Faroek Ishak dan sejumlah pejabat terkait.

Pangdam menjelaskan, sebelum para Babinsa diterjunkan ke lapangan, mereka terlebih dulu diberi pelatihan tentang pengetahuan pengembangan usaha pertanian yang tepat, karena kondisi petani banyak yang kurang memahami teknik pengembangan pertanian dengan benar.

Sedangkan terkait permasalahan pengembangan pertanian, berdasarkan hasil inventarisasi yang dilakukan, diketahui sebagian besar lahan dimanfaatkan untuk tambang, kelapa sawit, dan karet.

Di sisi lain, minat masyarakat masih kurang dalam mengembangkan pertanian, terutama padi, jagung, dan kedelai, sehingga produksi dan produktivitas tanaman pangan ini belum mampu mencukupi kebutuhan masyarakat Kaltim.

"Saya sudah keliling ke seluruh wilayah di Kaltim. Menurut pengamatan saya, minat masyarakat dalam bertani di Kaltim, tidak sebesar minat masyarakat di daerah lain," ujarnya.

Hal lain yang memengaruhi pertanian di Kaltim adalah perubahan cuaca yang terjadi setiap saat, sehingga berpengaruh terhadap produksi. Ini juga menjadi masalah tersendiri dalam upaya pengembangan pertanian di Kaltim.

Dari kondisi itu, lanjut Pangdam, hasil dari total luas lahan produksi pertanian seluas 113.838 hektare, produksi pertanian pada 2014 hanya 275.704 ton. Padahal kebutuhan pangan Kaltim mencapai 384.183 ton atau terjadi kekurangan 108.479 ton.

"Dari data tersebut, bisa disimpulkan bahwa produktivitas pangan yang berkaitan dengan padi, kedelai, dan jagung di Kaltim menurun, sehingga TNI akan membantu pemerintah melakukan upaya swasembada pangan di Kaltim," tambahnya.

Sementara itu, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak memberi apresiasi tinggi terhadap komitmen Pangdam VI Mulawarman bersama jajarannya dalam mendukung program swasembada pangan.

"Saya terus terang iri dengan jajaran TNI, karena hal yang sama juga dilakukan dengan bupati/wali kota, tetapi masalahnya ketika mereka diundang rakor tidak pernah datang. Berbeda dengan jajaran TNI yang punya komitmen sama di bawah satu instruksi," kata gubernur. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015