Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Produksi padi di Provinsi Kalimantan Timur pada 2014 diperkirakan turun sekitar 13.271 ton gabah kering giling (GKG) ketimbang 2013, yakni dari 439.439 ton GKG menjadi 426.168 ton.

"Data yang kami kumpulkan ini masih bersifat angka sementara, sehingga hasil terakhirnya ke depan bisa naik, bisa turun, bisa juga sama. Angka pastinya akan kami rilis pada Juli 2015," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Aden Gultom di Samarinda, Senin.

Menurutia, penurunan produksi terjadi karena menurunnya luas panen yang mencapai 2.662 hektare atau minus 2,59 persen ketimbang tahun sebelumnya.

Penurunan produksi yang sebesar itu terjadi pada tiga dearah di Kaltim yang selama ini menjadi sentra produksi padi, yakni Kabupaten Kutai Barat, Kutai Kartanegara, dan Penajam Paser Utara.

Aden Gultom menjelaskan, penurunan produksi padi yang mencapai 13.271 ton atau minus 3,02 persen itu terjadi pada periode Januari-April 2014 sebesar 1.170 ton (minus 0,49 persen), September-Desember sebesar 19.485 ton (minus 16,11 persen).

Sedangkan pada periode Mei-Agustus 2014 mengalami peningkatan produksi sebanyak 7.384 ton GKG atau mencapai 9,39 persen.

Dia juga mengatakan pola panen padi sepanjang 2014 masih sama dengan tahun sebelumnya, yakni puncak panen terjadi pada Januari-April, kemudian luas panen periode kedua pada Mei-Agustus luas mengalami penurunan dan meningkat lagi pada September-Desember.

Saat ini, kata Aden Gultom, Provinsi Kaltim masih kekurangan sekitar 127.000 ton beras siap konsumsi untuk memenuhi permintaan masyarakat setempat, sehingga jika pemerintah mampu memacu produksi padi petani, maka kekurangan itu akan dapat dipenuhi.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam mencapai swasembada pangan asal beras adalah masih tingginya konsumsi beras warga Kaltim yang mencapai 113 kilogram per orang per tahun, sehingga perlu kesadaran masyarakat untuk mengkoversi pangan yang bukan melulu dari beras.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015