Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Sejumlah kelompok peternak di Provinsi Kalimantan Timur mendapat bantuan sebanyak 300 ekor sapi Bali dari Kementerian Pertanian melalui Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk program pengembangan sapi di lahan eks-tambang batu bara.

"Mereka yang mendapat bantuan program penggembalaan sapi di lahan eks-tambang batu bara ini ada enam kelompok, yang tersebar di hampir daerah yang kawasannya terdapat penambangan batu bara," kata Kepala Dinas Peternakan Kaltim Dadang Sudarya di Samarinda, Minggu.

Sebaran enam kelompok itu masing-masing beberapa peternak sapi di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Kutai Barat, Paser, dan sejumlah peternak yang tergabung dalam kelompok ternak di Kota Samarinda.

Luas lahan eks-tambang batu bara yang digunakan untuk pengembangan sapi tersebut sekitar 250 hektare, antara lain 80 hektare berada di wilayah Kutai Kartanegara, 100 hektare di Kabupaten Paser, dan selebihnya tersebar di dua daerah lain penerima.

Menurut Dadang, lahan bekas tambang itu telah ditumbuhi rumput yang subur dan layak dijadikan padang penggembalaan sapi, karena berdasarkan penelitian, hijauan tanaman yang tumbuh di area tersebut tidak mengandung zat kimia berbahaya.

Selain itu, tambah Dadang, APBN 2015 juga memberikan bantuan sebanyak 250 ekor sapi Bali kepada peternakan di Kaltim, yakni untuk program "refocusing" atau pemusatan kembali pada kawasan desa yang dulunya pernah menjadi sentra pengembangan sapi oleh masyarakat.

"Program ini terkait dengan integrasi sapi-sawit. Sedangkan jumlah penerimanya terdapat lima kelompok ternak yang kawasannya terdapat lahan sawit dan layak digembalakan sapi. Masing-masing kelompok akan mendapat bantuan sebanyak 50 ekor sapi," ujarnya.

Ia menambahkan program integrasi sapi-sawit akan mendapat keuntungan ganda, yakni kotoran sapi menjadi pupuk alami yang mampu menyuburkan kelapa sawit, bahkan sapi bisa dijadikan sebagai tenaga penarik sawit dari dalam lahan menuju jalan besar yang siap diangkut truk pengangkut sawit.

Sedangkan manfaat bagi peternak adalah tidak perlu susah mencari lahan untuk lokasi penggembalaan sapi. Selain memakan rumput di bawah hamparan sawit, sapi juga bisa memakan pelepah atau limbah sawit yang sudah diolah menjadi pakan ternak.

Dadang menambahkan bantuan dari pemerintah pusat ini diharapkan mampu meningkatkan populasi sapi, sehingga jumlah sapi pada 2018 bisa mencapai 2 juta ekor sesuai yang diprogramkan Pemprov Kaltim.

"Untuk itu, peternak diminta memacu sapi yang ada agar cepat beranak-pinak," katanya. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015