Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemprov Kaltim terus berupaya meningkatkan pertumbuhan sektor unggulan daerah,  di luar migas dan batu bara. Sejumlah sektor unggulan tersebut, yakni    perkebunan sawit, karet dan kepariwisataan. Guna menyukseskan pertumbuhan tersebut dan memberikan nilai tambah, perlu industri pengolahan yang salah satunya dibangun  pada Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy, Kutai Timur.

Adanya industri pengolahan, diharapkan menjadi pintu masuk pengembangan komoditi unggulan daerah yang orientasinya menjadi nilai tambah terhadap berbagai komoditi ekspor.

“Meski demikian, yang terpenting adalah bagaimana pembangunan infrastruktur juga dapat diperhatikan. Karena untuk meningkatkan nilai tambah perlu menekan biaya operasional, terutama dari segi transportasi. Karena itu, pembangunan infrastruktur menjadi perhatian,” kata Plt Sekprov Kaltim Dr H Rusmadi baru-baru ini di Samarinda.

Setidaknya terdapat delapan kawasan industri yang tersebar di kabupaten/kota se-Kaltim, yaitu Kawasan Industri Pertanian Paser dan PPU, Kawasan Industri Kariangau Balikpapan dan Buluminung PPU, Kawasan Industri Jasa dan Perdagangan Samarinda, Kawasan Industri Pertanian Kukar dan Kubar, Kawasan Industri Petrokimia Bontang, Kawasan Industri dan pelabuhan Internasional Maloy Kutim, Kawasan Industri Pariwisata Derawan, Berau dan Kawasan Strategis Perbatasan Mahulu.

”Diharapkan, dari delapan kawasan tersebut ada tiga yang menjadi perhatian Pemerintah Pusat, yakni Kawasan Industri dan pelabuhan Internasional Maloy Kutim yang baru-baru ini telah ditetapkan menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK) dari pusat. Kemudian, Kawasan Industri Kariangau Balikpapan dan Buluminung PPU serta Industri Pariwisata Derawan Berau. Ketiganya mendapat prioritas nasional,” jelasnya.

Diharapkan Pemerintah Pusat konsisten memberikan perhatian terhadap pengembangan sektor unggulan daerah. Sedangkan kawasan yang lain, tentu Pemprov Kaltim tetap memberikan perhatian.

”Dengan dibangunnya KIPI Maloy, ke depan kawasan ini menjadi pusat pengolahan crude palm oil (CPO) sebagai bahan dasar untuk diolah menjadi berbagai produksi turunan, antara lain minyak goreng, margarin, sabun dan lain-lian.

Dengan dukungan Pemerintah Pusat, diharapkan pertumbuhan ekonomi di Kaltim semakin meningkat, terutama masyarakat yang tinggal di sekitar KIPI Maloy. ”Pemprov Kaltim menargetkan pada 2018 kawasan tersebut siap beroperasi,” jelasnya. (Humas Prov kaltim/jay).

 

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015