Samarinda (ANTARA Kaltim) –Upaya penurunan angka subsidi oleh pemeritah pusat pada bahan bakar gas elpiji 3 kg atau yang dikenal dengan istilah tabung melon dari Rp 50 triliun menjadi Rp 28,27 triliun mengacu pada harga Minyak Mentah Indonesia (ICP) yang juga mengalami penurunan menjelang 2015.

“Penurunan subsidi ini tak selalu berakibat pada naiknya angka jual tabung melon di pasaran. Jadi, masyarakat jangan terburu menelan mentah-mentah isu negatif yang akan beredar dalam waktu dekat,” kata Selamat Ari Wibowo, anggota Komisi IV DPRD Kaltim.

Besaran subsidi, menurut Kementerian Ekonomi Sumber Daya Masyarakat (ESDM) sebesar 28,27 triliun dengan volume 5,77 metrik ton dan akan dimasukkan kedalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara - Perubahan (RAPB-N) 2015 pada kisaran akhir tahun.

Kebijakan pemerintah dalam menurunkan besaran subsidi tentunya didasari dengan kajian-kajian yang telah dilakukan secara mendalam, baik prediksi harga jual-beli minyak dunia hingga akumulasi persentase kebutuhan penggunaan dan daya beli masyarakat elite, menegah dan warga miskin dari tahun ke tahun.

“Penurunan harga minyak dunia pastinya akan berakibat dengan turunnya harga produksi gas tersebut. Jadi, masyarakat harap bersabar dan tak resah menunggu kebijakan pemerintah selanjutnya. Bisa jadi, harga gas elpiji tersebut malah mengalami penurunan,” kata Ari.

Dilanjutkannya, pemerintah saat ini sedang meramu sejumlah komponen terkait penurunan ini. Misalnya, pertumbuhan permintaan per-tahun hingga antisipasi migrasi pengguna gas elpiji 12 kg menuju 3 kg yang diakumulasi mencapai 10 persen.

Terpenting, subsidi yang diberikan pemerintah sebesar 28 triliun tersebut harus terus diawasi oleh semua sektor terkait. Jangan sampai pengawasan lengah, yang mengakibatkan penyalahgunaan dana subsidi yang dipangkas ini untuk kepentingan individu.

"Pemerintah pusat dan daerah terus melakukan koordinasi terkait hal ini demi menjamin stabilitas tabung melon terus beredar luas di masyarakat. Tentunya dengan harga yang murah pula," kata legislator Partai Kebangkitan Bangsa ini. (Humas DPRD Kaltim/adv/tos/oke)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015