Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur mencatat selama Januari 2015 terdapat 543 kasus Demam Berdarah Dengue, sehingga masyarakat diminta waspada karena musim hujan merupakan masa perkembangan jentik nyamuk aedes aegypti.

Kepala Seksi Bidang Pencegahan, Pengendalian dan Lingkungan, Dinas Kesehatan Kaltim Ida Ayu Putu Hidayanti di Samarinda, Selasa, mengatakan jika dibanding dengan periode Januari 2014 yang tercatat sebanyak 498 kasus, maka terjadi peningkatan 45 kasus DBD..

Menurutnya, salah satu yang mempengaruhi peningkatan kasus penyakit DBD adalah karena perubahan iklim, yakni beberapa bulan terakhir tercatat indeks curah hujan yang tinggi.

Berdasarkan data yang dihimpun dari kabupaten dan kota di Kaltim, kecenderungan peningkatan kasus DBD dimulai dari Oktober 2014, yakni adanya peningkatan kasus kemudian ada penurunan.

"Pada Januari 2014, grafik minimal untuk DBD tercatat 498 kasus dan maksimalnya 1.337 kasus, sehingga diperlukan upaya intensif dalam pencengahan atau pengendalian faktor hewan yang bisa menyebabkan penularannya," katanya.

Kendati demikian, ia mengatakan kasus DBD di Kaltim belum pada status keadaan luar biasa (KLB).

Sedangkan data yang diterima dari kabupaten/kota, di Kota Balikpapan terjadi dua kasus kematian akibat DBD, Kabupate Mahulu ada satu orang meninggal, dan untuk Samarinda tidak ada kasus kematian.

Dia juga mengatakan kasus demam berdarah yang paling tinggi terjadi di Balikpapan, diikuti Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Penajam Paser Utara, Samarinda, dan Kutai Timur.

Sementara itu, dokter spesialis penyakit dalam Rumah sakit Umum Abdul Wahab Sjahranie Samarinda dr Charta Gunawan, menambahkan, dari pengamatan Oktober 2014 hingga Januari 2015, terjadi peningkatan kasus cukup tinggi.

Data pada Desember 2014, terdapat 120 pasien DBD yang dirawat inap, baik anak-anak maupun dewasa, bahkan pasien dewasa lebih banyak ketimbang pasien anak-anak yang dirawat di RSUD AWS Samarinda.

"DBD bukan penyakit yang didominasi anak-anak, melainkan orang dewasa juga harus waspada. Setiap hari ada 5-10 pasien yang masuk ke RSU AWS. Kami melayani pasien dengan baik," kata Charta Gunawan. (*)

Pewarta: M.Gofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015