Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Bantuan sapi jenis Brahman Cross (BC) asal Australia untuk Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, dari APBN Perubahan 2015 dikurangi 400 ekor, karena jumlah bantuan untuk kelompok ternak di kabupaten dinilai terlalu banyak.

"Tahun ini sejumlah kelompok ternak di Paser mendapat bantuan dari pemerintah pusat sebanyak 2.900 ekor, tetapi dari hasil evaluasi tim, jumlah ini dianggap kebanyakan sehingga dikurangi 400 ekor," kata Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kaltim, Dadang Sudarya di Samarinda, Sabtu.

Ini berarti kelompok ternak di Paser masih menerima bantuan sapi BC sebanyak 2.500 ekor. Sedangkan hasil pengurangan yang 400 ekor itu akan dilimpahkan kepada kelompok ternak yang tersebar di empat kabupaten maupun kota di Kaltim.

Rencananya 2.900 ekor sapi itu akan dibagikan kepada 58 kelompok ternak di Paser yang rata-rata akan menerima 50 ekor per kelompok. Tetapi karena dikurangi 400 ekor, maka jumlah penerimanya berkurang menjadi 50 kelompok.

Sedangkan rincian dari penerima limpahan sapi indukan jenis BC adalah Kota Samarinda, Balikpapan, Bontang, dan Kabupaten Mahakam Ulu yang masing masing akan menerima limpahan dari Kabupaten Paser sebanyak 100 ekor indukan.

"Kelompok ternak penerima bantuan sapi dari APBN-P 2015 untuk empat daerah tersebut merupakan bagian dari pengalihan alokasi sapi indukan dari Kabupaten Paser sebagai Tugas Pembatuan (TP) oleh Kementerian Pertanian melalui Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan," katanya.

Dia melanjutkan, guna mempermudah proses pengalihan indukan sapi, maka Dinas Peternakan di empat kabupaten dan kota calon penerima bantuan, diminta segera menyiapkan dan memasukkan data usulan untuk APBN-P 2015.

Calon penerima juga harus mengajukan usulan setiap 1.000 indukan sapi perlu memperoleh pendampingan satu dokter hewan, satu sarjana peternakan, satu paramedis, dan kendaraan roda dua.

Sedangkan dampak dari pengalihan penyebaran sapi tersebut, maka empat daerah penerima bantuan harus menyediakan sendiri anggaran yang dibutuhkan, yakni biaya untuk verifikasi calon peternak penerima dan calon lokasi ternak.

"Termasuk harus menyediakan anggaran untuk pelatihan kelompok ternak yang akan menerima bantuan, menyiapkan transportasi ke lokasi penyebaran, serta menyediakan obat-obatan untuk sapi indukan tersebut," kata Dadang.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015