Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Kapal pesiar MS Aegean Oddyssey yang membawa lebih kurang 350 orang turis asal Eropa, Amerika, dan Australia singgah di Pelabuhan Semayang, Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu.

"Kami berkunjung ke BOS (Borneo Orangutan Survival), tempat orang utan dan melihat penangkaran buaya di Teritip," kata Anthony Reid, dosen Australian National University (ANU) yang ikut rombongan wisatawan dengan kapal pesiar tersebut.

Menurut Reid, orangutan (Pongo pygmaeus) adalah hewan eksotis yang sedang terancam punah karena habitatnya terus tergerus kepentingan manusia.

BOS adalah sebuah lembaga yang dikelola Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) atau Yayasan Penyelamatan Orangutan Kalimantan yang berlokasi di Samboja dan memiliki sejumlah fasilitas untuk memelihara dan mendidik orangutan agar bisa dilepasliarkan kembali ke alam bebas.

"Menyaksikan sendiri orangutan dipelihara dan diajari untuk bisa jadi liar lagi itu pengalaman luar biasa," tambah Reid.

Di BOS Samboja, para turis dari Inggris, Prancis, Australia, dan Amerika juga melihat beruang madu (Helarctos malayanus) yang menjadi maskot "Kota Minyak" (julukan Kota Balikpapan).

Dalam perjalanan kembali ke kapal, rombongan juga singgah di tempat penangkaran buaya di Teritip dan menyaksikan atraksi hewan buas itu diberi makan.

Menurut Reid, sebagian turis yang berasal dari Australia dan Amerika Serikat juga berwisata sejarah, karena pada Perang Dunia II, Balikpapan yang dikuasai Jepang diserbu pasukan Australia dan Selandia Baru, yang merupakan bagian dari kekuatan sekutu.

Ratusan serdadu Australia tewas di Balikpapan dalam pertempuran tersebut, namun dikuburkan di Sandakan, Sabah, di Kalimantan bagian utara yang menjadi wilayah Malaysia. Pertempuran itu disebut Anzac Day dan masih diperingati Australia dan Selandia Baru.

Menurut ia, para veteran ataupun keluarganya termasuk keluarga dari mereka yang tewas di Balikpapan setiap tahun berkunjung ke Balikpapan dan menggelar upacara di Tugu Australia di Lapangan Merdeka.

"Saya ceritakan itu kepada para penuumpang di kapal pesiar selama perjalanan," ujar Reid.

Perjalanan kapal pesiar MV Aegean Oddyssey berbendera Malta dan diawaki oleh 180 orang itu, dimulai dari Singapura dan juga sempat singgah di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, pada Senin (26/1). Penumpang sempat mengunjungi Candi Borobudur dan Yogyakarta.

Setelah dari Balikpapan, kapal pesiar tersebut melanjutkan perjalanan menuju Makassar, Sulawesi Selatan, untuk berkunjung ke Palopo dan Tana Toraja. Selanjutnya, kapal juga menyeberang ke Laut Flores untuk singgah di Pulau Larantuka, Pulau Komodo, dan akan berakhir di Bali. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015