Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Bandara Samarinda Baru (BSB) di Kota Samarinda, Kaltim, yang kini sudah dalam tahap penyelesaian landasan pacu, ke depan akan memiliki fungsi ganda, yakni selain sebagai pelayanan penerbangan juga sebagai perawatan peswat sejumlah maskapai.

"Lahan BSB masih luas yang mencapai 310 hektare, bahkan akan ditambah menjadi 470 hektare sehingga sangat memungkinkan dibangun kawasan khusus perawat pesawat atau maintenance, repair and overhaul (MRO)," ujar Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kaltim Zairin Zain di Samarinda, Sabtu.

Keberadaan MRO dinilai menjadi kebutuhan dan merupakan peluang usaha berprospek, karena tidak semua daerah memiliki lahan yang cukup untuk menyediakan ruang perawatan pesawat.

Rencana BSB dijadikan MRO karena melihat kondisi, kebutuhan terhadap pemeliharaan dan perbaikan bandara secara umum, termasuk tempat parkir pesawat udara yang saat ini sangat sulit tersedia di Indonesia mengingat lahannya yang kurang luas.

Saat ini katanya lagi, telah ada beberapa maskapai penerbangan yang menyatakan siap memanfaatkan kawasan MRO di Samarinda, seperti Lion Air dan Susi Air, bahkan mereka akan membangun sendiri hangar untuk MRO di BSB.

"Selama ini maskapai penerbangan nasional masih kesulitan sarana parkir dan pemeliharaan, seperti Garuda Airlines dan Lion Air sehingga hal ini sangat menguntungkan bagi posisi BSB dari sisi komersial," katanya.

Ke depan katanya lagi, BSB yang terletak di Kelurahan Sungai Siring, Kecamatan Samarinda Utara itu, akan menjadi feeder atau bandara pengumpan bagi Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan. Begitu pula dengan bandara yang ada di Provinsi Kalimantan Utara juga akan menjadi bandara pengumpan.

Keberadaan BSB Sungai Siring akan dimaksimalkan, yakni selain untuk melayani penerbangan regular lokal dan regional, bahkan nasional, ke depan akan diperuntukkan sebagai fasilitas pemeliharaan dan perbaikan pesawat, termasuk perawatan mesin-mesin mekanik penerbangan lain. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015