Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Pemain asal Brazil Antonio Teles memiliki kondisi fisik terbaik dari semua pemain Persiba Balikpapan yang menjalani tes fisik untuk persiapan menghadapi kompetisi Indonesia Super League 2015.
Pelatih Fisik Persiba Budi Kurnia kepada wartawan di Balikpapan, Rabu, menjelaskan Antonio Teles yang berposisi gelandang serang, memiliki VO2 Max atau kapasitas maksimum oksigen dalam tubuh hingga mencapai 58 saat menjalani tes fisik.
"Kondisi dia sangat bugar sekali. Kekuatan dan daya tahannya paling bagus di antara semua pemain. Itu masih bisa naik lagi hingga angka 60, seperti standar pemain-pemain Eropa dan Amerika Latin," katanya.
Setelah Antonio Teles, ia menyebut nama gelandang lokal Hendrico Satriadi yang fisiknya bagus dengan VO2 Max sekitar 55, sesuai angka yang ditargetkan pelatih.
Sementara pemain lain kondisi fisiknya masih belum maksimal dan perlu program lanjutan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
"Rata-rata VO2 Max anak-anak masih berada pada angka 48. Jadi, kami masih harus menggenjot lagi program latihan fisik," tambah Budi Kurnia.
Dengan sisa waktu sekitar satu bulan menjelang kompetisi ISL bergulir, lanjut Kurnia, perlu usaha ekstra keras dari seluruh pemain untuk meningkatkan kondisi fisiknya.
Ia masih yakin dengan program latihan fisik yang telah disiapkan, kondisi para pemain bisa meningkat, minimal dengan VO2 Max mencapai angka 52.
"Kompetisi yang panjang dan jadwal padat harus diimbangi dengan fisik pemain yang prima. Kalau kondisi fisik anak-anak bagus, strategi yang diterapkan pelatih bisa berjalan maksimal dan kemungkinan untuk memenangkan pertandingan juga lebih besar," ujar Budi Kurnia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Pelatih Fisik Persiba Budi Kurnia kepada wartawan di Balikpapan, Rabu, menjelaskan Antonio Teles yang berposisi gelandang serang, memiliki VO2 Max atau kapasitas maksimum oksigen dalam tubuh hingga mencapai 58 saat menjalani tes fisik.
"Kondisi dia sangat bugar sekali. Kekuatan dan daya tahannya paling bagus di antara semua pemain. Itu masih bisa naik lagi hingga angka 60, seperti standar pemain-pemain Eropa dan Amerika Latin," katanya.
Setelah Antonio Teles, ia menyebut nama gelandang lokal Hendrico Satriadi yang fisiknya bagus dengan VO2 Max sekitar 55, sesuai angka yang ditargetkan pelatih.
Sementara pemain lain kondisi fisiknya masih belum maksimal dan perlu program lanjutan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
"Rata-rata VO2 Max anak-anak masih berada pada angka 48. Jadi, kami masih harus menggenjot lagi program latihan fisik," tambah Budi Kurnia.
Dengan sisa waktu sekitar satu bulan menjelang kompetisi ISL bergulir, lanjut Kurnia, perlu usaha ekstra keras dari seluruh pemain untuk meningkatkan kondisi fisiknya.
Ia masih yakin dengan program latihan fisik yang telah disiapkan, kondisi para pemain bisa meningkat, minimal dengan VO2 Max mencapai angka 52.
"Kompetisi yang panjang dan jadwal padat harus diimbangi dengan fisik pemain yang prima. Kalau kondisi fisik anak-anak bagus, strategi yang diterapkan pelatih bisa berjalan maksimal dan kemungkinan untuk memenangkan pertandingan juga lebih besar," ujar Budi Kurnia. (*)
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015