Sangatta (ANTARA Kaltim) - Pencarian korban salah satu mahasiswa pecinta alam Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (Stiper) Kabupaten Kutai Timur, yang hilang tenggelam di Danau Air Terjun, dihentikan sementara.

Menurut Camat Karangan Abdul Rahman, Senin, ratusan warga kampung bersama aparat polisi seharian mencari korban tapi sampai sore tidak ditemukan.

"Pencarian kami hentikan sementara karena cuaca di sana bisa membahayakan, gelap dan takut banjir, lokasinya jauh dari kampung," kata Camat Abdul Rahman.

Camat mengatakan, dirinya belum melihat langsung lokasi hilangnya korban. Tetapi dari informasi warga disana ada air terjun dan danau dengan kedalaman dasar hingga 8 meter.

Air terjun dan danau itu berada di areal HPH PT Segara Timber Kilometer atau dikenal dengan sebutan Kolo 43 atau TKP berada sekitar 23 kilometer dari Desa Karangan Ilir.

"Cukup jauh memang dari TKP dengan kampung sehingga menyulitkan warga dan petugas melakukan pencarian. Apalagi tidak ada jaringan sinyal di sana," katanya.

Camat Abdul Rahman melalui pesan singkat menceritakan kronologinya kejadian. Sekitar pukul 07.30 Wita dua mahasiswa pecinta alam menuju air terjun dan danau untuk mandi.

Pada Senin pagi mereka berempat berkumpul di sekitar air terjun. Namun korban dan salah satu rekannya bergeser ke danau dengan niat mandi.

Hanya berselang beberapa saat, rekannya berteriak jika rekannya hilang di danau sekitar air terjun.

"Rekannya teriak tapi tidak melihat benar kejadiannya," kata Camat yang mengaku belum memperoleh identitas korban maupun rekannya yang selamat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Timur, Zainuddin Aspan yang dihubungi mengatakan, sudah mengirim tim TRC untuk melakukann pencarian keseokan harinya, Selasa.

Empat petugas BPBD sudah bertolak menuju TKP menggunakan mobil khusus dan membawa peralatan untuk menyelam dan peralatan pendukung lainnya.

"Kami agak kesulitan membawa speed karena lokasinya jauh, sulit dijangkau. Butuh berjam-jam diperjalanan," katanya.    (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015