Sejak pekan lalu Pertamina bersama Dinas Perdagangan Pemkab Kutai Kartanegara dan Dinas Perdagangan Pemkot Samarinda melakukan tera ulang dan uji density sejumlah dispenser bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) dan Pertashop. 

“Ini bagian dari pengawasan kami untuk memastikan masyarakat mendapatkan bahan bakar sesuai takaran dan kualitas yang seharusnya,” kata Humas PT Pertamina Patra Niaga Edi Mangun, di Balikpapan, Jumat.

Ia mengatakan tera ulang dan uji density antara lain dilakukan di SPBU Nomor 6475114 di Kutai Kartanegara dan di Pertashop Nomor 6P.75101 di Jalan Mohammad Said, Samarinda. 

Dalam tera ulang, digunakan bejana ukur kapasitas 20 liter sebagai acuan. Pertama kepada dispenser dimasukkan data berapa liter BBM yang ingin dikeluarkan, sama seperti ketika pelanggan memberitahu petugas berapa liter BBM yang ingin dibelinya. 

Karena yang ingin diketahui volume BBM yang keluar lewat nozzle (corong penuang), maka BBMnya dituang ke bejana ukur. Dengan skala di bejana ukur akan ketahuan apakah dimasukkan data 5 liter benar 5 liter persis yang keluar, kurang sedikit, atau malah lebih. 

Selain bejana ukur, petugas juga menggunakan gelas ukur untuk menghitung kesesuain dan ketepatan volume BBM yang dikeluarkan dispenser dengan volume permintaan oleh konsumen. (ANTARA/HO-Patra Niaga)

Satu nozzle diuji tiga kali untuk mendapatkan hasil yang valid. Dari hasil itu akan diketahui apakah dispenser perlu pengaturan ulang atau bahkan perlu perbaikan, atau tidak perlu diapa-apakan lagi sebab  masih normal.

“Hasil pengujian hari ini menunjukkan bahwa semua dispenser telah sesuai dengan standar yang berlaku. Dengan demikian, masyarakat dapat bertransaksi dengan aman dan nyaman tanpa perlu khawatir terhadap ketidakakuratan takaran BBM,”
 ungkap penera Unit Pelaksana Teknis (UPT) Metrologi Legal Dinas Perdagangan Kutai Kartanegara Arief Eko Prasetyo. 

Edi Mangun kembali menegaskan bahwa langkah tera ulang dan uji densitas tersebut adalah bagian dari upaya Pertamina Patra Niaga dan pemerintah daerah dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap layanan distribusi BBM. Dengan adanya pengawasan yang lebih ketat, diharapkan praktik-praktik kecurangan dapat dicegah.

“Sehingga distribusi BBM di wilayah Samarinda dan Kutai Kartanegara tetap berjalan lancar, transparan, adil, dan profesional,” kata Edi. 

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2025