Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Pemerintah Provinsi Kalimntan Timur kerepotan menangani 676 manusia perahu yang kini berada di Kabupaten Berau dan mendesak pemerintah pusat segera mengambil langkah tegas terkait masalah tersebut.

Wakil Gubernur Kaltim M Mukmin Faisyal HP di Samarinda, Selasa, mengatakan sejak berada di lokasi penampungan Kabupaten Berau pada 17 November 2014, hingga kini pihaknya sudah menghabiskan 11,2 ton logistik pangan untuk konsumsi manusia perahu tersebut.

"Konsumsi pangan sebanyak itu terdiri dari 8 ton beras dan 3,2 ton singkong. Itu belum termasuk lauk pauk, ikan kaleng, dan jenis pangan lain yang dikeluarkan Pemprov Kaltim dan Pemkab Berau," katanya.

Bahkan, lanjut wagub, permintaan manusia perahu itu semakin hari makin bertambah. Misalnya, jika sebelumnya cukup disuguhi air putih dan teh, kini mereka juga minta suguhan kopi.

Selain itu, perilaku negatif dari manusia perahu tersebut juga dikhawatirkan memengharuhi warga lokal, terutama untuk anak-anak, yakni kebiasaan mereka melakukan hubungan suami istri di sembarang tempat sehingga kelihatan banyak orang.

Mereka juga suka membuang hajat di sembarang tempat sehingga mengotori sejumlah titik, selain juga perilaku tidak ramah lingkungan, seperti suka membongkar terumbu karang dan membuang sampah sembarangan.

Ratusan manusia perahu yang ditampung dalam sejumlah tenda di Lapangan Bulalung, Tanjung Batu, Kecamatan Pulau Derawan, Kabupaten Berau, diamankan aparat karena kedapatan mencuri ikan di perairan Indonesia yang kemudian dijual ke Malaysia.

Terbukti dari penangkapan itu banyak ditemukan uang Ringgit dan sejumlah barang dari Malaysia.

Sebagian besar dari mereka mengaku berkewarganegaraan Malaysia, tetapi Pemerintah Malaysia tidak mengakuinya. Sedangkan 88 orang di antaranya berkewargenegaraan Filipina.

Keputusan terakhir, Ke-88 orang yang diidentifikasi asal Filipina itu rencananya dipulangkan ke negaranya pada 3 Januari 2015, karena sudah dilakukan investigasi oleh Konsulat Filipina.

Terkait keberadaan mereka yang mengganggu Indonesia, Wagub Mukmin Faisyal mengaku sudah mengirimkan surat kepada pemerintah agar mengambil langkah tegas untuk segera memulangkan ratusan manusia perahu tersebut.

"Kami minta pemerintah pusat memulangkan manusia perahu itu pada Januari 2015. Jika tidak, maka harus ada upaya lain untuk mengatasinya," tambahnya.

Sebenarnya, tambah Mukmin, upaya pemulangan sudah dilakukan karena ratusan manusia perahu tersebut juga bersedia dipulangkan ke negaranya masing-masing. Hanya saja, upaya itu terpaksa ditunda karena ada instruksi dari pemerintah pusat untuk menunda pemulangan mereka hingga Januari 2015.

"Apabila hingga Januari 2015 belum ada kepastian, baru kita upayakan langkah lainnya. Satu hal yang jelas, semua terus berupaya agar beban kebutuhan logistik atau bahan pangan yang sangat berat ditanggung pemerintah daerah akibat keberadaan manusia perahu," katanya.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014