Penajam (ANTARA Kaltim) - Penderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) di Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, pada 2014 mencapai 1.515 orang.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas Babulu, Suprapto, Sabtu mengatakan, penderita ISPA di daerah itu mengalami peningkatan berkisar 6 persen dari 2013.
Pada 2013 kata Suprapto, tercatat 1.430 warga Kecamatan Babulu menderita ISPA, dan 2014 terjadi peningkatan 85 penderita.
"Pada 2013 tercatat 1.430 penderita ISPA dan sepanjang 2014 kami menemukan 1.515 penderita sehingga ada peningkatan 85 kasus dari tahun sebelumnya," ungkap Suprapto.
Selain ISPA, kawasan Kecamatan Babulu lanjut Suprapto, juga merupakan endemis penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Pada 2013 kata dia, ditemukan satu kasus DBD dan 2014 ditemukan empat kasus, dua yang orang diantaranya merupakan anak berusia sembilan dan 11 tahun.
"Dari empat kasus DBD itu, ditemukan pada Desember 2014 dengan dua kasus anak berusia sembilan dan 11 tahun yang merupakan kaka beradik," ungkap Suprapto.
Di Desa Babulu Darat tambah dia, merupakan salah satu wilayah yang rawan DBD, karena masih minimnya pola hidup bersih masyarakat.
"Jentik nyamuk itu biasanya bersarang di penampungan air milik warga, karena jarang sekali dibersihkan. Kebiasaan warga yang membuat kopra dan membuang batok kelapa sembarangan, membuat tumpukan batok kelapa tersebut, menjadi sarang nyamuk sehingga berpotensi menyebabkan DBD," katanya.
"Kami (Puskesmas Babulu) akan melakukan penyuluhan pola hidup bersih agar penyebaran DBD tidak bertambah luas," ungkap Suprapto.
Di Kecamatan Babulu juga ujar Suprapto, sepanjang 2014 ditemukan empat kasus HIV/AIDS.
"Pada 2013 ada dua warga yang ditemukan positif terinfeksi HIV atau virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia dan sepanjang 2014 ditemukan empat warga terinfeksi HIV," ujar Suprapto. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas Babulu, Suprapto, Sabtu mengatakan, penderita ISPA di daerah itu mengalami peningkatan berkisar 6 persen dari 2013.
Pada 2013 kata Suprapto, tercatat 1.430 warga Kecamatan Babulu menderita ISPA, dan 2014 terjadi peningkatan 85 penderita.
"Pada 2013 tercatat 1.430 penderita ISPA dan sepanjang 2014 kami menemukan 1.515 penderita sehingga ada peningkatan 85 kasus dari tahun sebelumnya," ungkap Suprapto.
Selain ISPA, kawasan Kecamatan Babulu lanjut Suprapto, juga merupakan endemis penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Pada 2013 kata dia, ditemukan satu kasus DBD dan 2014 ditemukan empat kasus, dua yang orang diantaranya merupakan anak berusia sembilan dan 11 tahun.
"Dari empat kasus DBD itu, ditemukan pada Desember 2014 dengan dua kasus anak berusia sembilan dan 11 tahun yang merupakan kaka beradik," ungkap Suprapto.
Di Desa Babulu Darat tambah dia, merupakan salah satu wilayah yang rawan DBD, karena masih minimnya pola hidup bersih masyarakat.
"Jentik nyamuk itu biasanya bersarang di penampungan air milik warga, karena jarang sekali dibersihkan. Kebiasaan warga yang membuat kopra dan membuang batok kelapa sembarangan, membuat tumpukan batok kelapa tersebut, menjadi sarang nyamuk sehingga berpotensi menyebabkan DBD," katanya.
"Kami (Puskesmas Babulu) akan melakukan penyuluhan pola hidup bersih agar penyebaran DBD tidak bertambah luas," ungkap Suprapto.
Di Kecamatan Babulu juga ujar Suprapto, sepanjang 2014 ditemukan empat kasus HIV/AIDS.
"Pada 2013 ada dua warga yang ditemukan positif terinfeksi HIV atau virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia dan sepanjang 2014 ditemukan empat warga terinfeksi HIV," ujar Suprapto. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014