Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang meminta agar tidak ada lagi pungutan yang memberatkan para siswa di lingkungan sekolah baik SD, SMP, maupun SMA.

"Sudah selayaknya, siswa di tingkat sekolah negeri tidak terbebani dengan banyaknya iuran untuk kelancaran proses belajar mengajar," kata Syaharie Jaang pada apel Hari AntiKorupsi di Samarinda, Kalimantan Timur, Senin.

Apel antikorupsi itu juga diwarnai dengan berbagai penghargaan diantaranya, penyerahan piagam penghargaan dan Anjang Karya, Kompetensi Pelayanan Publik, pemenang lomba Kesadaran Hukum (Kadarkum) serta penandatanganan ikrar antikorupsi pelajar di Samarinda.

Hari antikorupsi yang diperingati setiap 9 Desember dan kali ini mengusung tema `Menuju Indonesia Berintegritas` kata Syaharie Jaang seraya menambahkan memiliki makna yang luar biasa sehingga harus dicermati dengan langkah, sikap serta perilaku yang konkrit.

"Salah satu langkah awalnya yang dilakukan pada apel Hari Antikorupsi yang digelar hari ini (Senin) yakni, adanya pembacaan sekaligus penandatanganan ikrar antikorupsi yang dilakukan para pelajar," kata Syaharie Jaang.

Ia juga meminta kepada pihak sekolah untuk memperhatikan siswa yang kurang mampu agar dapat belajar dengan baik tanpa ada hambatan.

Ia juga menekankan beberapa hal yang perlu menjadi perhatian para pegawai di lingkungan Pemkot Samarinda yakni, menumbuhkan semangat, komitmen dan kegigihan untuk membangun budaya antikorupsi yang dimulai dari sendiri.

"Saya juga mengingatkan agar peraturan dijadikan sebagai perisai diri kita sehingga tidak terjerumus pada perbuatan yang tidak terpuji yang bisa berdampak pada karir dan keluarga," ujar Syaharie Jaang. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014